Geser Provider Lokal, Dosen Ubaya Ungkap Dampak Lain yang Timbul dari Kehadiran Starlink

Ali Masduki
Dosen Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya), Yohanes Gunawan Yusuf, M.MT. Foto/Humas Ubaya

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Layanan internet garapan Elon Musk, Starlink, telah resmi diluncurkan di Indonesia. Starlink diklaim menjadi internet berkecepatan tinggi dan dapat digunakan di lokasi terpencil yang tidak terjangkau serat optik. 

Hal ini disinyalir akan mengancam keberadaan provider lokal yang selama ini menyokong kebutuhan internet di Indonesia. 

Dosen Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya), Yohanes Gunawan Yusuf, M.MT., mengungkap dampak lain dari kehadiran Starlink yang bisa terjadi di kemudian hari. 

Yohanes mengatakan, Starlink terkoneksi dengan konstelasi satelit kecil berobit rendah atau low earth orbit (LEO) yang diluncurkan perusahaan Elon Musk, yakni SpaceX. Satelit tersebut kini telah berjumlah ribuan di luar angkasa. 

“Saat ini datanya sekitar 5000 satelit. Targetnya adalah sekitar 40.000. Jadi bisa dibayangkan banyak sekali benda di luar angkasa kita. Nantinya bisa berdampak pada banyaknya ‘limbah’ satelit kalau satelitnya rusak dan mati,” jelasnya. 

Pakar Telekomunikasi Ubaya itu menyebut dampak lain yang ditimbulkan adalah muncul banyak sekali gelombang elektromagnetik di udara. 

Dengan masifnya jumlah satelit yang saat ini telah meng-orbit, tentunya dapat menciptakan gangguan atau noise pada atmosfer atau angkasa. Hal ini dapat menimbulkan dampak-dampak pada gelombang radio frekuensi, baik untuk komunikasi radio maupun gelombang cahaya. Selain itu, harganya masih tergolong mahal jika dibandingkan dengan provider lokal. 

Namun, Yohanes menyebut, harga tersebut bisa menjadi sangat murah apabila permintaan (demand) dari para pebisnis dan masyarakat Indonesia sangat tinggi. 

“Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat inovasi pada Starlink sangat menguntungkan pengguna. Bahkan dapat dikatakan, Starlink unggul dari segi teknologi dibandingkan teknologi internet yang ada selama ini karena menggunakan phased array antenna. Ini adalah inovasi luar biasa dibidang elektro,” imbuhnya. 

Sebagai informasi, phased array antenna adalah antena yang memiliki kemampuan unik untuk mengubah bentuk dan arah dari pola radiasi tanpa perlu memindahkan antena. 

Keunggulan inilah yang akan menimbulkan dampak signifikan bagi industri dan perilaku masyarakat ke depan. Menurut Yohanes, masyarakat Indonesia yang hampir 70% jumlahnya sudah melek teknologi akan merespon kehadiran Starlink dengan cepat. 

Walaupun begitu, ia mengatakan perlunya kebijakan pemerintah agar ada kompetisi yang adil antara layanan internet lokal dengan Starlink. 

“Kemunculan teknologi baru merupakan hal yang tidak bisa kita bendung. Namun, adanya regulasi yang tepat dari pemerintah akan membuat implementasinya di masyarakat lebih optimal,” pungkasnya. 
 

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network