Tembakan jitu Tatang yang semuanya tepat menghantam di kepala musuh langsung menimbulkan suasana kacau yang pada posisi jarak tembak 300-600 meter tersebut. Musuh membalasnya dengan tembakan secara membabi buta sehingga akurasi tembakan senapan serbu sudah tidak maksimal lagi.
Atasan Tatang akhirnya baru sadar dengan kemampuan special Tatang terutama dalam jarak 300-900 meter karena Tatang berhasil membuat lawan-lawanya jatuh akibat tembakan jitu yang semua pas di kepalanya.
Diam-diam Letnan Ginting meneropong dan menghitung sasaran yang berhasil dijatuhkan Tatang dalam misi tempur di Pegunungan Remexio.
Sedikitnya 49 orang musuh berhasil dirobohkan dan dia juga menyaksikan bagaimana komandan yang sedang naik kuda yang tiba-tiba terjatuh akibat tembakan jitu Tatang yang tepat menghantan bagian kepala.
Kekacauan komando pasukan musuh langsung terlihat begitu meninggalnya sang komandan. Beberapa gerilyawan Fretilin menembakkan senjata secara membabi buta ke berbagai arah.
Seorang personil pembawa radio yang sedang melakukan komunikasi terpaksa ditembak Tatang di bagian dada karena jarak tembaknya sudah berada di jarak 900 meter. Pelurunya menembus dada sekaligu merusakkan alat komunikasi yang dibawanya.
Letnan Ginting hanya bisa geleng-geleng kepala melihat aksi tempur Tatang dengan mata kepalanya sendiri tersebut. Hasilnya adalah hari itu misi tempur sukses karena pasukan musuh melarikan diri.
Dari 50 butir peluru yang dibawa Tatang ke medan perang hanya meninggal sisa 1 butir peluru yang dibawanya kembali ke markas.
Dalam setiap tugas pengendapan ternyata Tatang tidak pernah membawa buku catatan yang biasa dibawa oleh sniper untuk menghitung korban yang terbunuh. Tatang bahkan juga tidak begitu peduli dengan jumlah musuh yang telah dirobohkannya.
Akan tetapi diam-diam Letnan Ginting menghitungnya dan sekalgus menjadi saksi betapa piawainya saat itu Tatang bertempur sebagai sniper.
Kekaguman Letnan Ginting akan kemampuan penembak jitu Tatang kemudian dilaporkan kepada Kolonel Edi Sudrajat dan tercatat secara resmi namanya masuk daftar sniper terbaik kelas dunia.
Kolonel Edi Sudrajat yang selanjutnya mengetahui kepiawaian Tatang hanya bisa berkomentar “Kamu benar-benar gila”.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait