Program Balita Asuh ini telah mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kota Surabaya, saat Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya berkunjungan ke kantor TPS dan menyaksikan secara langsung jalannya pemeriksaan tumbuh kembang balita pada bulan September 2023 lalu.
“Maka tidak mungkin Surabaya merdeka melawan stunting, kalo tidak ada masyarakatnya yang bertempur bersama pemerintah, dan ini luar biasa Terminal Petikemas yang tidak hanya memberikan donasi tapi juga memberikan program,” demikian Eri Cahyadi menyatakan dalam sambutannya.
Gotong royong berbagai pihak menekan angka stunting di Kota Surabaya terbukti berhasil Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, prevalensi stunting di Surabaya tercatat di level 1,6 persen.
Padahal, di tahun 2021 masih tercatat sebanyak 28,9 persen dan menurun signifikan di akhir tahun 2022 menjadi 4,8 persen. Pemkot pun semakin optimis di tahun 2024, angka kasus stunting terus menurun.
Direktur Utama PT Pelindo Husada Citra (PHC), dr. Henny Veirawati menjelaskan, bahwa intervensi program yang dilakukan terhadap anak-anak yang masuk dalam program di antaranya pemberian vitamin dosis tinggi, kudapan bergizi, hingga konsultasi dengan Dokter Spesialis Gizi Klinik RS PHC Surabaya.
Dengan dukungan dan komitmen dari berbagai pihak, kolaborasi antara TPS dan PHC dalam menurunkan angka stunting diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup generasi penerus bangsa, demi mewujudkan generasi Indonesia yang lebih sehat dan produktif.
TPS sendiri berkomitmen tidak hanya fokus pada kegiatan bisnis semata. Akan tetapi juga berdampak positif pada kehidupan masyarakat, termasuk di bidang kesehatan melalui upaya pengentasan angka prevalensi stunting.
TPS berupaya melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang menyentuh langsung aspek kehidupan masyarakat.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait