Adhy menambahkan, misi dagang antara Jatim dan Bali sangat strategis. Hal ini terlihat dari neraca perdagangan kedua provinsi yang mengalami surplus Rp5,46 triliun. Bali dikenal menyuplai beberapa komoditas utama seperti cengkeh, perlengkapan olahraga, buah kelapa, koper dan tas, skrap besi, bawang bombay, daging sapi, ikan beku, labu, joran, dan komoditas lainnya.
Sebaliknya, Jatim juga banyak menyuplai komoditas ke Bali seperti saus, semen, kopi, kendaraan bermotor, sabun, telepon, minyak kelapa, makanan hewan, pasta mentah, beras, dan komoditas lainnya. "Bali menjadi salah satu dari 16 provinsi yang disuplai bahan makanannya dari Jatim," tutup Adhy.
Misi dagang ini tidak hanya mencatatkan angka transaksi yang fantastis tetapi juga memperkuat hubungan ekonomi dan kerja sama antar provinsi, memberikan manfaat besar bagi pelaku usaha dan perekonomian kedua daerah.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait