SURABAYA, iNews.id - Wabah Covid-19 yang tiada ujung ternyata menjadi berkah bagi orang kreatif. Seperti Nofta Aderian dan Dian Mariyam ini misalnya.
Mahasiswi fakultas Pertanian Teknologi Pangan Universitas Dr Soetomo (Unitomo) itu tidak mau terkungkung akibat pembatasan aktivitas. Mereka menjajal keberuntungan dengan meramu rempah-rempah menjadi produk minuman yang bernilai ekonomi.
Nofta Aderian bercerita, ia mulai menekuni bisnis tersebut semenjak mengikuti kelas bisnis kuliner di kampusnya. Ditanya soal persaingan produk herbal, Nofta mengaku tidak mempersoalkan.
Kata dia, produk bernama ngedjampi racikannya masih diterima oleh pasar, karena dikemas berbeda. Selain beda, ngedjampi diproses sesuai studi jurnal penelitian.
Ngedjampi memiliki 7 varian. Diantaranya Sinom original, sinom coklat, mbok jampi, Rosela lemonade, Telang lemonade, Jahe coklat dan stroberi.
"Itu bentuk implementasi ilmu yang kami dapat. Ya teknologi pangan," tuturnya. Sehingga sterilisasi serta higienitas terjamin.
Dian Mariyam menambahkan, ditengah lonjakan kasus Covid-19 di kota Surabaya sekarang ini, justru permintaan mulai meningkat.
Konsumen biasanya pesan untuk hampers bagi warga yang isoman, hantaran nikah. Bahkan ada yang dipakai souvernir.
Pesanan, lanjutnya cukup lumayan. Setiap pekan Nofta Aderian dan Dian Mariyam harus memproduksi rata-rata 10 liter. Bahkan, akhir-akhir ini mereka juga melayani permintaan minuman jenis jamu atau mbok jampi. Minuman itu termasuk olahan serei, kayu manis, madu, jeruk nipis, kunyit, jahe dan asem.
Kedepan Nofta Aderian dan Dian Mariyam ingin tetap mengembangkan produk tersebut. Termasuk membuka kedai khusus yang menjual minuman olahan rempah.
"Kami juga ikut mentoring entrepreneurship di luar kampus. Alhamdulillah banyak yang dukung," tandasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait