Dalam inkubator ini, siswa tidak hanya dilatih oleh instruktur profesional dari Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) maupun dari Perguruan Tinggi, tetapi juga diberi kesempatan untuk menggunakan satu alat per siswa. Hal ini memungkinkan mereka untuk melihat, melakukan, dan berinovasi sesuai kemampuan masing-masing.
"Materi pelatihan juga disesuaikan dengan kebutuhan industri. Pengembangan ke depan harus mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan DUDI. UPT PTKK harus terus menyesuaikan program inkubator ini dengan tuntutan industri," pungkas Suhartono.
Kepala UPT PTKK, Endang Winarsih, menambahkan bahwa dari 180 peserta, pihaknya akan memilih satu siswa terbaik di masing-masing kompetensi keahlian untuk mengikuti pelatihan lanjutan. Terdapat tujuh kompetensi keahlian yang dilatihkan, antara lain Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, Teknik Pendingin dan Tata Udara, Teknik Pengelasan, Teknik Permesinan, dan Teknik Otomotif (TBSM).
Selain itu, kelas Milineal Job Center menawarkan lima keterampilan keahlian, yaitu Web Desain (Rekayasa Perangkat Lunak), Desain Grafis, Motion Animasi, Fotografi, dan Videografi.
Dengan program ini, diharapkan siswa SMK di Jawa Timur dapat mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, menjadikan mereka lebih siap menghadapi dunia kerja, dan mengurangi tingkat pengangguran di kalangan lulusan SMK.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait