Sambil berlatih keras, Toni juga tetap membantu ibunya membuat rempeyek untuk dijual. Berkat kegigihan dan kesungguhannya, Toni berhasil lulus seleksi yang ketat dan akan mengikuti pendidikan tamtama pada 23 Juli 2024 mendatang.
"Alhamdulillah masuk Polri gratis tidak bayar sama sekali, hanya bimbel (bimbingan belajar) tapi itu juga dibantu orang baik dan terus memberikan semangat kepada saya agar selalu fokus mengejar cita-cita," kata Toni dengan wajah semringah.
Endang Sukesi, ibunda Toni, tak kuasa menahan tangis bahagia melihat anaknya berhasil mewujudkan cita-cita almarhum suaminya.
"Sangat senang sekali, bangga sekali punya anak bisa sukses walaupun orangtuanya kurang mampu, jualan rempeyek setiap hari hasil tidak seberapa dan permak baju, tapi ada orang baik membantu bimbel anak saya, saya berterima kasih," tuturnya dengan haru.
Selama ini, Endang tidak henti-hentinya memanjatkan doa dan berpuasa agar usaha dan cita-cita anaknya dapat terwujud.
"Melihat kondisi ekonomi kami, sepertinya tidak mungkin terwujud, tapi alhamdulillah Toni berhasil diterima. Almarhum bapaknya ingin sekali anaknya jadi pegawai tidak seperti orang tuanya yang hanya buruh di sawah. Selalu puasa senin-kamis, tengah malam bangun salat, apapun dilakukan agar anak sukses membanggakan orang tua," katanya.
Dengan penuh harapan, Endang mendoakan agar anaknya selalu sehat dan lancar dalam menjalani pendidikan hingga tuntas. Dia berharap kelak Toni akan menjadi polisi yang jujur dan bertanggung jawab. "Semoga anak saya sehat selalu," tutupnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait