Sementara Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan, sebagai pusat perdagangan dan industri utama di Jawa Timur, Surabaya sangat terbuka terhadap berbagai aktivitas bisnis yang dapat mendorong pembangunan ekonomi inklusif.
Shared manufaktur menjadi indikator salah satu dari tiga pilar utamanya. Saat ini, pertumbuhan industri manufaktur Jawa Timur sudah mencapai 35 persen.
"Meski capaian tersebut telah melebihi target nasional tahun 2045 sebesar 30 persen, kami tetap fokus untuk terus membangun dan mengembangkan SDM berkualitas melalui berbagai program peningkatan ataupun pelatihan," ungkapnya.
Eri menegaskan kembali bahwa pembangunan SDM dan penguasaan IPTEK adalah bagian dari pilar visi dan misi Indonesia Emas 2045, dimana SDM berkualitas dan inovasi teknologi menjadi faktor penting untuk mendorong pertumbuhan dan kemajuan industri manufaktur.
Sebagai platform praktis dan komprehensif, Manufacturing Surabaya 2024 memberikan kemudahan akses bagi para pelaku industri ke berbagai solusi produk, inovasi teknologi, dan tren industri terkini.
Tidak hanya itu, pameran ini juga mewadahi berbagai program dukungan bagi pengembangan untuk aspek-aspek kunci industri, termasuk diantaranya Forklift Hero Competition dan Kaizen Clinic.
Seri ke-18 pameran dagang industri manufaktur terbesar ini diharapkan dapat menarik 7.000 pengunjung, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan industri manufaktur di Indonesia Timur.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait