Dr. Gus Nur Syarifuddin atau Gus Nur, Ketua PC PERGUNU Bawean juga menyayangkan ketidakjelasan konsep pengembangan pariwisata Bawean yang tidak sesuai dengan nilai-nilai masyarakat setempat.
"Jherat itu makam yang dianggap religius dan sakral oleh masyarakat Bawean. Konsep acara harus menghormati nilai-nilai ini," katanya.
Kepala Perwakilan BI Jatim, Erwin Gunawan Hutapea, melalui rilis yang dikirim oleh Humas BI Jatim, menyatakan bahwa kegiatan di Pantai Jherat Lanjheng merupakan acara penutupan program QRIS Jelajah Indonesia (QJI).
"Kegiatan ini digelar terbatas untuk peserta dan panitia, tanpa menghadirkan artis dangdut atau kegiatan lain yang melanggar norma atau etika," jelasnya.
Acara ini bertujuan untuk mendorong promosi pariwisata Pulau Bawean serta memberikan edukasi mengenai QRIS, Cinta, Bangga, Paham Rupiah, dan layanan Kas Keliling Bank Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Gresik, perbankan, Pokdarwis, dan pihak terkait.
Rangkaian acara di Pulau Bawean, khususnya pada sesi penutupan di Pantai Jherat Lanjheng, meliputi sambutan panitia, penampilan seni pencak silat dan tari dari warga, penyerahan penghargaan, kesan dan pesan peserta, makan malam, serta ramah tamah dan kebersamaan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait