Berbalut Haru, Warga Pidie Lepaskan Wahyudi Adisiswanto Purna Tugas Sebagai Pj Bupati Pidie

Ali Masduki
Ratusan warga Pidie mengantarkan kepergian Mantan Pj Bupati Pidie, Ir H Wahyudi Adisiswanto MSi, bersama istrinya Ny Hj Suaidah Sulaiman, menuju Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang. Foto/FJN

SIGLI, iNewsSurabaya.id - Berbalut suasana haru, ratusan warga Pidie mengantarkan kepergian Mantan Pj Bupati Pidie, Ir H Wahyudi Adisiswanto MSi, bersama istrinya Ny Hj Suaidah Sulaiman, menuju Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, pada Selasa (23/7/2024).

Sesampai di Bandara, warga Pidie bersama Wahyudi dan Istri, menikmati sarapan pagi, penuh suasana kekeluargaan. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan foto bersama, lalu saling bersalam salaman.  

Tampak, Hj Suaidah Sulaiman tidak kuasa membendung air mata, hingga menghiasi pipinya, saat berpisah dengan warga yang mengantarnya. 

Selain itu, jamaah Sirul Mubtadin menggunakan dua bus ikut mengantar Wahyudi Adisiswanto bersama istri meninggalkan Kabupaten Pidie. 

Komunitas anak muda tergabung dalam Kaukus Pemuda Pidie ikut mengantar mantan orang nomor satu di Pidie tersebut. Tampak juga Ibu PKK, dan Tokoh Masyarakat H Jamal yang turut mengantarkan kepergiannya. 

Pada kesempatan itu, Wahyudi menyampaikan suasana hatinya, bahwa dirinya selama dua tahun menjabat sebagai PJ Bupati Pidie telah dianggap sebagai bagian dari keluarga.

"Alhamdulillah, jadi saya merasa sedih meninggalkan kampung halaman kedua. Saya masih dianggap keluarga lah," ucapnya seraya menahan haru.

Keberadaan Wahyudi sebagai Pj Bupati Pidie merupakan penugasan dari Badan Intelijen Negara (BIN), tempat dirinya mengabdi.

"Setelah ini saya harus melapor kepada pimpinan saya (Kepala BIN, red), bahwa saya sudah menyelesaikan tugas," ungkapnya.

Khusus kepada Kaukus Pemuda Pidie, Wahyudi menyampaikan bahwa Kaukus Pemuda Pidie telah banyak membantu selama dirinya bertugas di Pidie 

"Terutama saat  Sukses acara Kick off Rumoh Geudong. Mereka yang memobilisasi santri, ketika santri sedang hari libur. Jadi teman teman ini yang akan mengawal Kabupaten Pidie ke depan," kata dia.

Wahyudi juga menyampaikan bahwa dirinya sempat membangun Rumah Aceh, yang diberinya nama Rumoh Gading Mulia, yang akan dijadikannya sebagai pusat gerakan ibu ibu.

"Saya punya konsep untuk merubah opini, tentang kekerasan yang sering terjadi di Kabupaten Pidie. Khususnya dalam rumah tangga (KDRT). Saya pingin ada gerakan ibu ibu," tuturnya.

Gerakan kaum ibu itu, semula direncanakan merupakan kolaborasi antara PKK, PKMT dan Sirul Muhtadin, bernama Himpunan Kasih Ibu.

"Tetapi karena ini saya sudah selesai masa tugas, maka kalau penerusnya (PJ Bupati Pidie yang baru) berkenan melanjutkan silahkan, kalau nggak ya saya tempati sendiri," katanya.

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network