Milenial Jadi Kunci Masa Depan Industri Sawit

Ali Masduki
Para pembicara, moderator dan perwakilan CPOPC di webinar "Milenial dan Inovasi Teknologi untuk Sawit Berkelanjutan", yang diselenggarakan oleh Proud to be Sustainable; gerakan berbasis platform digital untuk sawit berkelanjutan di kalangan milenial.

SURABAYA, iNews.id – Komunitas digital peduli lingkungan Proud to be Sustainable yang didukung oleh Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) mengadakan webinar bertema “Milenial dan Inovasi Teknologi untuk Sawit Berkelanjutan”.

Webinar tersebut bertujuan mengajak milenial sebagai talenta digital yang berkontribusi untuk industri sawit berkelanjutan, sekaligus juga agar lebih mengapresiasi manfaat sawit sebagai basis komoditas sehari-hari. 

Webinar dengan menghadirkan tiga pembicara yaitu Rizki Amalia, peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Fadel Muhammad Parinduri, praktisi Teknologi Perkebunan Milenial PTPN IV, dan Muhammad Faisal, CEO Olah Kebaikan Bersama (OKB) ini dibuka oleh Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, dari Dr. Ir. Musdhalifah Machmud, M.T 

Kepada sekitar 800 partisipan daring, Dr. Ir. Musdhalifah Machmud, M.T menyampaikan kepada milenial agar berkontribusi dalam industri dan merasa bangga bahwa Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar. 

“Peran dari kelompok milenial ini sangat kita harapkan, karena anak-anak akan menjadi garda terdepan dalam membangun negara kita. Masa depan kelapa sawit ada di tangan anak-anak milenial,” kata Musdhalifah.

Pada kesempatan ini, Peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Rizki Amalia, menyampaikan pentingnya inovasi teknologi terbaru untuk pengembangan kelapa sawit dan perannya menuju Indonesia 2045.,  

Ia memaparkan beberapa riset terkini yang mendukung sawit berkelanjutan dalam industri 4.0 menghasilkan beberapa sistem teknologi. 

"Seperti OPA untuk membantu sistem pemupukan berbasis android, NUSAKLIM sebagai sistem monitoring iklim di area perkebunan, EWS Digital untuk melakukan deteksi dini HPT berbasis Webgis, OR Lens untuk estimasi rendemen minyak sawit berbasis smartphone, 3D Printing yang berfungsi sebagai bahan pencetak 3D berbasis limbah tandan kosong, dan Pengembangan Produk Berbasis Nanomaterial,” paparnya.

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network