Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan Walikota se-Jatim yang sudah melakukan operasi minyak goreng.
Baginya, peran kepala daerah sangat penting untuk menyiapkan stok minyak goreng dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) bahkan operasi minyak goreng di beberapa wilayah di Jatim dijual di bawah HET.
"Ini menjadi penting untuk memastikan kepada masyarakat bahwa kebutuhan sembako yang menjadi pemenuhan harus terus dimaksimalkan," urainya.
"Stabilitas harga bahan pokok utamanya menjelang ramadan harus terus dimonitor secara keberlanjutan," tambah dia.
Sebelumnya, pengrajin dan pedagang tempe mengeluh tingginya harga kedelai. Namun, Khofifah menegaskan bahwa pedagang Pasar Besar Madiun menyampaikan supply tempe cukup.
Meski suplai cukup, Khofifah menjelaskan bahwa para pedagang memiliki strategi, yakni harga distabilkan (tidak dinaikkan) namun ukurannya dikurangi.
"Ada kecerdasan dari pengrajin dan penjual tempe agar konsumen mendapat tempe dan penjual tetap bisa berjualan. Cara menstimulasi UKM di lingkungan pengusaha ultra mikro dan mikro semacam ini harus kita apresiasi," pungkasnya.
Astri (38) selaku pedagang sapi mengaku, harga daging sapi di Pasar Besar Madiun masih relatif normal dan stabil.
Namun, untuk mencegah terjadinya kenaikan harga daging sapi, utamanya menjelang lebaran, Astri meminta kepada pemerintah untuk menstabilkan pasokan daging sapi dan menjaga stabilitas pakan ternak (sapi).
"Kuncinya, pasokan aman dan harga pakan bagi sapi stabil atau tidak naik, maka saya yakin harga daging aman," ungkapnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait