Penurunan angka kemiskinan juga menjadi salah satu capaian penting. Kabupaten Sumenep berhasil menekan angka kemiskinan hingga 18,70 persen, dengan jumlah penduduk miskin pada tahun 2023 mencapai 206.100 jiwa, berkurang sebesar 100 jiwa. Fauzi menambahkan, "Penurunan angka kemiskinan tersebut sejalan dengan nilai investasi di Kabupaten Sumenep yang terus meningkat, dari tahun 2022 ke tahun 2023 sebesar 0,4 triliun atau 400 miliar rupiah." lanjutnya.
Peningkatan jumlah investasi ini telah membuka lapangan kerja baru bagi warga Sumenep. Kenaikan pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh meningkatnya kunjungan wisata ke wilayah tersebut.
Jumlah kunjungan wisata di Sumenep terus meningkat, dari 248.158 pengunjung pada tahun 2021 menjadi 1.388.922 pada tahun 2023, dengan kontribusi terbesar berasal dari kegiatan event yang menarik 346.202 pengunjung.
"Sektor UMKM di Sumenep juga semakin bergairah, seiring dengan kenaikan investasi dan kunjungan wisatawan," tambah Fauzi. Data BPS menunjukkan bahwa pertumbuhan UMKM di Kabupaten Sumenep meningkat sebesar 4,35 persen, dari 281.467 UMKM pada tahun 2021 menjadi 282.712 UMKM pada tahun 2023, bertambah sebanyak 1.245 UMKM.
Dengan berbagai pencapaian ini, Kabupaten Sumenep di bawah kepemimpinan Achmad Fauzi Wongsojudo telah menunjukkan bahwa transformasi ekonomi yang signifikan dapat dicapai dengan kebijakan yang tepat dan kerja keras.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait