SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Universitas Surabaya (Ubaya) melalui Pusat Studi Lingkungan dan Energi Terbarukan (PuSLET) menggelar edukasi energi terbarukan untuk 40 sekolah Adiwiyata tingkat SMP di Surabaya.
Salah satu kegiatannya adalah merakit mobil listrik tenaga surya skala kecil. Acara diselenggarakan di Gedung Serbaguna Fakultas Teknobiologi, Kampus Ubaya Tenggilis, Surabaya, Rabu (31/7/2024)
Kegiatan ini merupakan kolaborasi Ubaya dengan Kedutaan Czech Republic dan Pemerintah Kota Surabaya sebagai pelaksanaan Project Empowering Indonesian Schools with Renewable Energy Demonstration: A SSP Project with Czech Innovation.
Ubaya mendapat hibah dari pemerintah untuk pengembangan energi terbarukan yang disinergikan dengan small grant dari Republik Ceko yang mendukung aktivitas di negara berkembang berkaitaan dengan Sustainable Development Goals (SDG).
Ketua PuSLET Ubaya, Prof. Elieser Tarigan, Ph.D., mengatakan saat ini Indonesia berada pada fase peralihan ke energi terbarukan. Sehingga pemberian edukasi sejak dini kepada siswa SMP dinilai perlu dilakukan. Ditambah, banyak SMP di Surabaya yang sudah mendapat predikat Adiwiyata.
“Ini merupakan kegiatan yang dampaknya jangka panjang. Anak muda khususnya siswa SMP punya rasa ingin tahu yang tinggi. Jadi perlu diberikan pengetahuan dan pengalaman soal energi terbarukan agar nantinya saat bekerja di industri, mereka akan terbiasa peduli lingkungan. Begitu pula dengan para guru yang juga perlu diedukasi agar bisa mendidik siswa aware dengan energi terbarukan,” jelasnya.
Pada pelatihan ini, guru dan siswa diberikan materi mengenai teori energi terbarukan. Tim PuSLET Ubaya yang terdiri dari dosen, karyawan, dan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok D’Young Green Ubaya mendemonstrasikan penggunaan kit energi terbarukan. Setelah itu, mereka merakit mobil tenaga surya skala kecil dengan panduan dari modul.
Tak hanya merakit, mereka juga melakukan perhitungan dengan rumus yang telah diberikan agar mobil dapat berjalan menggunakan sinar matahari.
“Nantinya mobil listrik yang telah selesai dirakit akan diberikan kepada sekolah untuk jadi inventaris sekaligus kenang-kenangan,” imbuh Prof. Elieser.
Ke depannya, PuSLET akan rutin mengadakan kegiatan serupa untuk mengedukasi masyarakat. Harapannya, ini menjadi langkah awal upaya peningkatan kesadaran tentang energi terbarukan untuk generasi muda.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait