JOMBANG, iNews.id - Puluhan siswa SMPN 1 Wonosalam yang tergabung dalam komunitas pemerhati sungai, Polisi Air melakukan pemantauan sungai Gogor, anak Sungai Brantas di Wonosalam, Jombang, Jawa Timur, Minggu (27/2).
Pembina Polisi Air, Arum Wismaningsih mengatakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap akhir pekan tersebut untuk melakukan pengamatan kesehatan dengan menggunakan serangga air atau biotilik.
Pada pemantauan kali ini, lanjutnya, Polisi Air menemukan 17 jenis serangga air yang didominasi oleh larva serangga yang sensitif terhadap pencemaran. Dengan demikian, maka sungai Gogor di Wonosalam masih sehat atau belum tercermar.
"Paramater lain yang diukur adalah TOC sebesar 5 ppm, COD sebesar 6 ppm dan TDS Sebesar 43 ppm yang menunjukkan sungai di wonosalam masih bersih belum tercemar," terang alumnus Biologi Universitas Jember ini.
BACA JUGA:
Ekspedisi Sungai Nusantara, Ecoton Bakal Kunjungan 68 Sungai di Indonesia
lebih Lanjut Arum menjelaskan, bahwa paramater nitrit tidak terdeteksi alias nol. Artinya tidak ada pencemaran popok kimia dan limbah cair domestik.
"Nitritnya nol, berarti sungai Gogor hulu Brantas ini bersih dari polutas limbah pertanian dan limbah domestik," ujar Arum.
Disisi lain, saat Polisi Air melakukan brand audit atau membuat daftar sampah plastik dari merk atau brand, ditemukan ratusan lembar sachet yang mencemari sungai.
"Kami menemukan 200 lembar sachet yang dibuang ke sungai. Dan lima brand terbanyak adalah PT WINGS, MARIMAS, UNILEVER, AJINOMOTO dan UNICHARM," kata dia.
Untuk diketahui, kegiatan pemantauan sungai Gogor tersebut merupakan kolaborasi antara Polisi Air dengan para pegiat lingkungan Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton).
Pengamatan kesehatan sungai ini merupakan salah satu program mengawali Ekspedisi Sungai Nusantara 2022 yang dilakukan oleh Ecoton.
Koordinator Ekspedisi Sungai Nusantara, Amirudin Mutaqien, kolaborasi dengan Polisi Air ini adalah contoh kegiatan yang akan dilakukan di 68 sungai di Indonesia.
"Kami mengajak komunitas untuk melakukan pemantauan fisik dan kondisi sungai yang selanjutnya akan didorong membentuk komunitas dan advokasi mendorong pemerintah memperhatikan sungai," tandasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait