Namun, hingga kini, mereka tampak tidak muncul atau mungkin sengaja tidak dimunculkan oleh partai-partai politik yang telah memperoleh kursi di DPRD.
Apakah ada kekuatan tertentu yang menginginkan Pilkada Surabaya 2024 hanya menjadi pertarungan antara petahana dan kotak kosong? Kelompok ini mungkin tak terlihat, tetapi dampak pergerakan politik mereka sangat terasa di tengah masyarakat. Ini adalah ancaman serius bagi kelangsungan demokrasi dan politik di Kota Surabaya.
Pilkada Kota Surabaya 2024 seharusnya menjadi ajang pembuktian bahwa demokrasi lokal masih hidup dan berkembang. Namun, dengan dinamika politik yang terjadi saat ini, masa depan demokrasi di kota ini berada di ujung tanduk. Akankah ada perubahan? Ataukah Surabaya akan terus tenggelam dalam bayang-bayang monopoli kekuasaan?
Penulis:
Direktur Eksekutif Republic Research (RR), Lasiono, S.IP, M.IP
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait