SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Surabaya tahun ini diwarnai dengan suasana yang berbeda dan penuh makna. Malam sebelum upacara bendera, warga kota ini menggelar tirakatan yang sarat akan penghormatan kepada para pahlawan dan pelajaran sejarah bagi generasi muda tentang perjuangan kemerdekaan yang tak mudah.
Keistimewaan terlihat di Perumahan Royal Residence, Wiyung, Surabaya. Di tempat ini, malam tirakatan berlangsung di depan enam tempat ibadah yang berdampingan di area perumahan, yang telah dijadikan fasilitas umum. Keenam tempat ibadah ini meliputi Masjid Muhajirin, Vihara Budhayana, Kapel Santo Yustinus, Klenteng Ba De Miao, Pura Sakti Raden Wijaya, dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Wiyung Royal Residence.
"Malam tirakatan ini menunjukkan betapa eratnya persatuan kami sebagai warga. Acara ini memiliki makna yang sangat mendalam," ujar Ketua Panitia, Dr. Ir. Indra Prasetyo, MM., yang juga menjabat sebagai Direktur Program Pascasarjana Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya.
Ketua Panitia, Dr. Ir. Indra Prasetyo, MM., yang juga menjabat sebagai Direktur Program Pascasarjana Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya menyampaikan sambutannya. Foto iNewsSurabaya/arif
Indra menjelaskan bahwa acara malam tirakatan tersebut diselenggarakan secara mendadak, namun tetap mendapat sambutan hangat dari warga sekitar yang antusias berpartisipasi untuk mengenang perjuangan para pahlawan.
"Yang menggembirakan, banyak anak muda yang ikut terlibat. Mereka harus tahu dan tidak melupakan sejarah, karena merekalah penerus bangsa ini," lanjutnya.
Untuk memperkuat nuansa khidmat, acara ini juga melibatkan doa dari perwakilan masing-masing tempat ibadah yang hadir, mulai dari Masjid Muhajirin, Vihara Budhayana, Kapel Santo Yustinus, Klenteng Ba De Miao, hingga Pura Sakti Raden Wijaya. "Kerukunan umat di sini sangat terjaga. Kami akan selalu menjunjung tinggi nilai Bhinneka Tunggal Ika," tambah Indra.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait