Bengis, Suka Tawuran dan Gak Mau Bayar Angkot, Pemuda Asal Bawean Jadi Kebanggaan Indonesia

Ali Masduki
Inilah sosok Kopral KKO Harun Tahir. (Foto: Ali Masduki)

Nama Harun, anggota Korps Komando Operasi (KKO) asal Pulau Bawean ini mencuat setelah dijatuhi hukuman gantung oleh pemerintah Singapura. Bersama temannya, Usman, nama mereka diukir dilambung KRI milik TNI AL, yakni KRI Usman Harun - 359.

Kedua pasukan khusus TNI AL itu dihukum gantung oleh pemerintah Singapura pada Oktober 1968, lantaran telah menyusup dan meledakkan gedung Hongkong and Shanghai Bank (dikenal dengan nama MacDonald House), di wilayah pusat kota Singapura yang padat pada 10 Maret 1965. 


Lukisan wajah Tahir dan penghargaan jadi Museum di rumah masa kecilnya. (Foto: Ali Masduki)

Menurut catatan sejarah, tiga orang meninggal dunia dan sedikitnya 33 orang dicederai dalam aksi sabotase tersebut.

Namun tidak banyak yang bisa dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada waktu itu. Maklum saja, Usman dan Harun tertangkap tanpa identitas sebagai prajurit TNI. 

Pemerintah Singapura menganggap mereka sebagai teroris. Namun bagi pemerintah Indonesia, Usman Harun sahid sebagai pahlawan nasional.

Salim menjelaskan, keluarga di Bawean sangat shok saat mendengar Harun dihukum gantung oleh pemerintah Singapura. Awalnya keluarga mengira Harun telah melakukan tindakan kriminal. Tetapi setelah pemerintah melayangkan surat resmi, keluarga akhirnya memahami. 

"Soalnya memang dari kecil beliau terkenal nakal," imbuhnya.

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network