Lebih lanjut, Adhy memaparkan bahwa pangsa penyaluran pembiayaan perbankan syariah di Jatim mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2019, angka tersebut hanya 6%, namun di triwulan II tahun 2024 naik menjadi 7,7%. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan penyaluran pembiayaan syariah yang tumbuh sebesar 12,4% (yoy) pada Juli 2024, jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit umum yang hanya 4,7% (yoy).
"Jawa Timur sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah nasional memiliki potensi besar dengan populasi muslim yang mencapai lebih dari 90%. Dengan lebih dari 6.000 pondok pesantren dan 51.000 masjid, Jatim siap menjadi lokomotif perkembangan ekonomi syariah di Indonesia," pungkas Adhy.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait