Sumber Air Berkah, Lahan Pertanian di Madura ini Semakin Produktif

Ali Masduki
Kelompok petani lahan kering di Desa Petaonan, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, memanen padi untuk kedua kalinya pada tahun ini. Foto/Pelindo Marine

BANGKALAN, iNewsSurabaya.id - Petani di Desa Socah, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur kini tidak lagi terkendala pengairan. Lahan pertanian mereka pun semakin produktif berkat "Sumber Air Berkah".

‘Sumber Air Berkah’ merupakan sebutan dari kelompok petani Dusun Peddes di Desa Petaonan. Para petani tersebut telah menerima manfaat Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa instalasi air, yakni jaringan pipa distribusi sumber air tawar yang dibangun oleh PT Pelindo Marine Service atau Pelindo Marine tahun lalu.

Koordinator Bidang TJSL Kementerian BUMN, Fahrudin, bahkan datang meninjau langsung instalasi sumur bor, pompa listrik, tandon air, sekaligus mengikuti tasyakuran bersama kelompok petani. Ia didampingi oleh Departemen Head Program TJSL Pelindo, Febrianto Zenny Sulistyo, dan Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko Pelindo Marine, Lia Indi Agustiana, Selasa (24/9).

Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko Pelindo Marine Lia Indi Agustiana (kiri), Koordinator Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian BUMN Fahrudin (ketiga kanan), Department Head Program TJSL Pelindo Febrianto Zenny Sulistyo (kedua kanan), menyampaikan Bantuan Program TJSL pengembangan jaringan pipa distribusi air pada kelompok petani lahan kering di Desa Petaonan, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Selasa (24/9). Foto/Pelindo Marine.

 

Alfarobi Hasan, perwakilan warga desa, dalam acara tasyakuran menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar Pelindo atas dukungan dan pendampingan yang sudah berjalan sejak 2023 lalu. Ia mengakui saat ini telah banyak perkembangan pada lahan kering yang semula hanya ditanami setahun sekali dan sisanya cuma menjadi tempat bermain untuk menerbangkan burung dara.

“Kini dengan adanya ‘Sumber Air Berkah’ dari Pelindo Marine telah menjadi lahan produktif. Semula panen padi hanya setahun sekali, kini bisa 2 hingga 3 kali per tahun untuk panen padi. Bahkah sedang dicoba untuk ditanami komoditas jagung. Adanya surplus hasil panen telah membuka mata petani. Bahwa hasil produksi bisa menjadi barang ekonomi untuk menambah penghasilan keluarga dan harapannya dapat membantu biaya pendidikan anak,” ungkapnya.

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network