JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Krista Exhibitions bakal menggelar ALLPack Indonesia 2024. Pemeran ini guna memberi kesempatan pada industri untuk mendapatkan info terkini dan tren mutahir industri kemasan dan percetakan.
Sesuai jadwal, pameran berskala internasional ke-23 tersebut akan diselenggarakan di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, pada tanggal 09 hingga 12 Oktober.
ALLPack Indonesia 2024 akan menampilkan teknologi pengolahan dan pengemasan untuk makanan, minuman, biskuit, confectionary, produk farmasi/obat-obatan, minuman herbal tradisional, kosmetik, perawatan pribadi, kecantikan, pertanian, elektronik, pendingin dan industri terkait lainnya.
Bersamaan dengan ALLPlas Indonesia Expo, ALL Food Technology Indonesia Expo, ALLProcess Indonesia Expo, ALL Industrial Expo, IPEX Indonesia Pharmaceutical Expo, ALL Beverage Technology Indonesia Expo, juga diselenggarakan pameran untuk industri percetakan yaitu ALLPrint Indonesia 2024, yaitu pameran berskala internasional ke-25 berbagai teknologi pencetakan, peralatan, dan suplai mesin.
Pameran itu diselengarakan bersamaan dengan pameran World of Paper Tissue, Textile Printing, Print For Pack, Indo Sign & AD, Inter Corrugated, Pro Label Asia.
Chief Executive Officer Krista Exhibitions, Daud D Salim mengungkapkan, ALLPack Indonesia dan ALLPrint Indonesia 2024 akan diikuti lebih dari 1.500 perusahaan dari industri kemasan dan percetakan lokal maupun internasional.
"Pameran AllPack Indonesia dan ALLPrint Indonesia telah menarik lebih dari 69,000 pengunjung lokal dan lebih dari 47 negara di tahun 2023 dan menargetkan 80.000 pengunjung tahun 2024 ini,” ungkapnya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Perindustrian RI.
Peserta pameran ALLPack Indonesia dan ALLPrint Indonesia 2024 yang berpartisipasi berasal dari lebih dari 30 negara.
Di antaranya Australia, Austria, Belgium, Canada, China, France, Germany, Greece,Hongkong, India, Indonesia, Italy, Japan, Kazakhstan, Malaysia, Pakistan, Poland, Singapore, South Korea, Spain, Switzerland, Taiwan, Thailand, Turkiye, United Kingdom, USA, Vietnam, Bavaria, Netherland, Denmark.
Daud D Salim mengatakan, pameran ALLPack Indonesia dan ALLPrint Indonesia 2024 tidak hanya berfokus pada pameran produk tetapi selama 4 hari pameran juga akan menampilkan berbagai talkshow, presentasi, seminar dan penjajakan dagang (business matching) antara exhibitor dengan buyer/calon investor pada industri kemasan, pengolahan makanan, dan manufaktur.
Tujuannya adalah memfasilitasi pertukaran pengetahuan, kolaborasi antar perusahaan, dan pengembangan bisnis yang lebih baik.
"Melalui ALLPack Indonesia dan ALLPrint Indonesia 2024, kami akan menghadirkan ratusan tenaga profesional di bidang pengolahan, pengemasan, percetakan, otomasi, di bidang makanan dan minuman, farmasi dan kosmetik. ALLPack Indonesia dan ALLPrint Indonesia 2024 juga telah memfasilitasi kamar hotel selama 2 malam untuk potential buyers dari FnB, Kosmetik, Farmasi dan Produsen,” tambahnya.
ALLPack Indonesia, ALLPlas Indonesia Expo, ALL Food Technology Indonesia Expo, ALLProcess Indonesia Expo,ALL Industrial Expo, IPEX Indonesia Pharmaceutical Expo, ALL Beverage Technology Indonesia Expo dan ALLPrint Indonesia World of Paper Tissue, Textile Printing, Print For Pack, Indo Sign & AD, Inter Corrugated, Pro Label Asia 2024 secara khusus meluncurkan Program Business Matching.
Krista Exhibitions menyambut calon pembeli/pengunjung untuk bergabung program dan Business Matching yang bisa dimanfaatkan para pelaku usaha dan kementerian/lembaga untuk melakukan temu bisnis, yang diselenggarakan secara eksklusif.
"Aktivitas business matching kami dirancang khusus untuk membantu para terhubung dengan perusahaan yang tepat dan terkemuka di bidang industry pengemasan dan percetakan, membina hubungan baik sehingga dapat menghasilkan kemitraan bisnis yang sukses," pungkas Daud D Salim.
Kesuksesan ALLPack Indonesia dan ALLPrint Indonesia 2024 tidak lepas dari dukungan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan dukungan dari Indonesia Packaging Federation (IPF).
Kemudian Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Asosiasi Kotak Karton Gelombang Indonesia (AKKGI), Gabungan Industri Aneka Tenun Plastik Indonesia (GIATPI), Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI), dan Asosiasi Industri Olefin.
Selajutnya Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS), Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Packaging Development Federation (PDF), Gabungan Pengusaha Jamu & Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu), Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi), Pharma Materials Management Club (PMMC), Asosiasi Pengusaha Pengolahan & Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), dan Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI).
Selain itu ada juga Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia (NAMPA), Asosiasi Produsen Kemas Kaleng Indonesia (APKKI), Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika (PPAK) Indonesia, Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI), Asian Packaging Federation (APF), Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Asian Packaging Federation (APF), The Japan Food Machinery Manufacturers' Association (FOOMA), dan lainnya.
Sebagaimana diketahui, perkembangan industri makanan dan minuman di Indonesia terus meningkat dan terus tumbuh di tahun 2024 ini terbukti hingga triwulan pertama tahun 2024, struktur PDB industri non-migas didominasi oleh industri makanan dan minuman sebesar 39,91%, atau 6,47% dari total PDB Nasional.
Sejalan dengan itu, industri pengemasan makanan atau Food Packaging Industry. Laju perkembangan industri kemasan ditaksir mencapai 6%, atau melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan 5% pada tahun 2024. Industri kemasan berperan penting baik banyak industri, baik untuk melindungi produk maupun untuk media pemasaran produk.
Banyaknya bisnis yang mengandalkan kemasan cetakan untuk produknya sebagai salah satu aspek penting dalam strategi pemasaran dan branding produk mereka. Mengikuti tren terkini dalam teknologi cetak dan desain kemasan, produsen dapat tetap bersaing di pasar yang semakin kompleks dan dinamis.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait