Chika Alifia Wijaya, Remaja Sidoarjo yang Mengubah Sampah Jadi Prestasi Internasional

Arif Ardliyanto
Chika Alifia Wijaya asal Sidoarjo yang berhasil meraih gelar Champion dalam 2024 Asian Girls Campaign. Foto iNewsSurabaya/ist

Muhammad Nur Wicaksono, pendamping anak yatim dari Laznas LMI, menyatakan kekagumannya terhadap proyek ini. Berdasarkan pengamatannya selama 21 hari, anak-anak yang terlibat dalam program menunjukkan perubahan signifikan, dengan peningkatan kesadaran lingkungan hingga 80%. 

"Ini adalah bukti bahwa edukasi yang dilakukan secara konsisten mampu menciptakan perubahan nyata dalam perilaku," ungkapnya.

Chika juga tak lupa menyoroti pentingnya proyek ini bagi Indonesia. Berdasarkan data UNEP, Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara penyumbang sampah terbesar di dunia setelah China. 

"Di kota saya, sungai-sungai sering dipenuhi sampah meskipun sudah tersedia tempat pembuangan. Proyek ini bertujuan memutus siklus buruk tersebut dengan edukasi praktis, khususnya bagi anak-anak yatim yang sering kali luput dari perhatian pemerintah," jelas Chika. 

Ia menambahkan bahwa proyek ini tak hanya berfokus pada lingkungan, tetapi juga pada pengurangan ketimpangan sosial.


Chika Alifia Wijaya asal Sidoarjo yang berhasil meraih gelar Champion dalam 2024 Asian Girls Campaign. Foto iNewsSurabaya/ist

Edi Priyanto, pendiri Kampung Edukasi Sampah, menyatakan kebanggaannya atas prestasi Chika. "Chika telah membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu menjadi agen perubahan dalam isu lingkungan dan sosial. Proyek Waste Warriors yang dikembangkannya menunjukkan betapa pentingnya edukasi lingkungan yang berkelanjutan, terutama bagi anak-anak yatim yang sangat membutuhkan perhatian," tutur Edi. 

Ia juga menekankan bahwa kolaborasi antar berbagai pihak, mulai dari Laznas LMI, sekolah, hingga komunitas, memainkan peran besar dalam kesuksesan proyek ini.

Pencapaian Chika diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan aktif menciptakan perubahan positif di masyarakat. "Kami berharap lebih banyak generasi muda yang tergerak oleh prestasi ini dan ikut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan serta memberdayakan komunitasnya," tambah Edi.

Selain Chika, dua finalis lain juga mendapat penghargaan atas kontribusi luar biasa mereka. Zainab Binte Imran dari Pakistan meraih posisi First Runner Up dengan proyeknya yang bertujuan memberantas pernikahan dini di pedesaan, sementara Sarah Nur dari Bangladesh menduduki posisi Second Runner Up dengan proyek sosial bertajuk Project Brihot.

Prestasi Chika Alifia Wijaya ini tak hanya menjadi kebanggaan bagi Sidoarjo, tetapi juga bagi Indonesia. Dengan terus mendorong inovasi dan kolaborasi lintas sektor, kita dapat berharap akan semakin banyak generasi muda yang mampu membawa perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network