MALANG, iNewsSurabaya.id - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim), di bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), menggelar orientasi intensif bagi para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten/Kota terpilih periode 2024-2029. Acara ini diselenggarakan secara bergelombang di Hotel Savana, Kota Malang, dengan Angkatan XVII, XVIII, XIX, dan XX yang mengikuti Putaran V dari program orientasi tersebut.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Penjabat (Pj.) Gubernur Jatim, Adhy Karyono, serta dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim, Mia Amiati; Pj. Walikota Mojokerto, Ali Kuncoro; Pjs. Bupati Tuban, Agung Subagyo; serta perwakilan Kepala OPD Pemprov Jatim dan Sekretaris DPRD Kabupaten/Kota se-Jatim.
Dalam laporannya, Kepala BPSDM Provinsi Jatim, Ramliyanto, menjelaskan bahwa orientasi ini dirancang untuk memperkenalkan fungsi, tugas, dan wewenang yang akan diemban oleh para anggota DPRD. Menurut Ramli, kegiatan ini merupakan kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 6 Tahun 2025.
"Orientasi ini penting karena para anggota DPRD adalah bagian integral dari penyelenggaraan pemerintahan daerah. Mereka harus memahami peran strategis mereka dalam sistem pemerintahan ini," ujar Ramli, Selasa (8/10/2024).
Tak tanggung-tanggung, sebanyak 1.695 anggota DPRD Kabupaten/Kota terpilih periode 2024-2029 dari seluruh Jawa Timur mengikuti orientasi yang dibagi ke dalam enam putaran. Pada Putaran V ini, 282 anggota dari berbagai daerah seperti Tuban, Tulungagung, Ngawi, Probolinggo, Bangkalan, Kota Madiun, Trenggalek, dan Kota Mojokerto, turut ambil bagian.
"Setiap putaran melibatkan ratusan peserta dari berbagai daerah. Ini menciptakan atmosfer belajar yang dinamis dan memungkinkan para peserta saling berbagi pengalaman dan wawasan antarwilayah," tambah Ramli.
Adapun putaran pertama diikuti oleh 270 anggota dari Bojonegoro, Jombang, Kota Kediri, Lumajang, Magetan, dan Pacitan. Sedangkan putaran kedua diikuti oleh 290 anggota dari Sumenep, Pamekasan, Probolinggo, Pasuruan, Banyuwangi, dan Ngawi. Putaran ketiga melibatkan 275 peserta dari Blitar, Sidoarjo, Gresik, Jember, dan Kediri.
Putaran keempat menghadirkan 285 anggota dari Ponorogo, Sampang, Lamongan, Mojokerto, Kota Surabaya, dan Madiun. Sementara itu, putaran keenam yang akan datang akan diikuti oleh 295 anggota dari daerah seperti Situbondo, Nganjuk, Kota Batu, Malang, dan Bondowoso.
Selain materi orientasi, peserta juga akan menjalani sejumlah evaluasi, termasuk pre-test, post-test, penilaian kedisiplinan, dan keaktifan selama sesi berlangsung. Hasil dari evaluasi ini akan menentukan kelulusan mereka dari program orientasi.
"Peserta harus memenuhi berbagai indikator kelulusan. Ini bukan hanya tentang hadir, tetapi juga tentang bagaimana mereka dapat berpartisipasi secara aktif dan memahami peran serta tanggung jawab yang mereka emban," ujar Ramli.
Pada kesempatan yang sama, Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono, mengungkapkan bahwa orientasi tahun ini memiliki sejumlah perbedaan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, salah satunya adalah supervisi langsung dari Kemendagri. Pelaksanaan orientasi yang serentak dan paralel di seluruh Jawa Timur juga menjadi poin penting yang disoroti.
"Orientasi kali ini lebih terstandar dan memungkinkan adanya interaksi langsung antara para peserta dari berbagai daerah. Ini akan memperkaya proses belajar mereka, karena perbedaan kondisi antarwilayah dapat memberikan perspektif yang lebih luas bagi para legislator baru," terang Adhy.
Dengan orientasi ini, diharapkan anggota DPRD terpilih mampu mengemban tugas mereka dengan lebih matang dan siap menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran di daerah masing-masing.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait