JOMBANG - Ketenangan warga Desa Sebani Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang pada Jumat (18/10/2024) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB berubah menjadi kepanikan. Itu lantaran pabrik helm di Desa tersebut mengalami kebakaran hebat.
Api yang diketahui dari bagian belakang pabrik, dengan cepat membesar dan membakar seluruh bangunan berikut isi di dalamnya. Tidak ada korban dalam musibah itu, namun kerugian diperkirakan miliaran rupiah.
"Saya kan tidur, terus dibilangin sama suami kalau pabrik helm kebakaran, saya lihat api sudah besar. Warga sini panik dengan kebakaran tersebut. Api dari belakang," kata warga sekitar, Nur Indayati.
Menurut perempuan 39 tahun itu, sempat terdengar suara ledakan berkali-kali saat kebakaran terjadi. Ia menduga ledakan itu dari barang-barang terbakar. Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke petugas pemadam kebakaran.
"Kita langsung meluncurkan tiga unit mobil bumper beserta personel dari Ploso, Jombang dan Mojoagung, serta dua unit mobil suplai air dari Pusdalops Ngoro," kata petugas pemadam kebakaran, Riza Maulana di lokasi.
Setiba di tempat kejadian, personel melakukan pengecekan sebelum melakukan pemadaman dan pembasahan di lokasi kejadian. Setelah pengecekan selesai, personel petugas menjinakkan si jago merah yang berkobar hebat.
Selang air dari mobil diarahkan ke sejumlah titik api. Hembusan angin kencang dan juga bahan-bahan di dalam ruang produksi yang mudah terbakar membuat api makin membesar.
"Estimasi kurang lebih 3 jam api baru bisa kami padamkan, mulai jam 02.30 WIB sampai jam 06.15," kata Maulana.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa kebakaran pabrik di helm di Jombang tersebut. Hanya saja, kerugian materil akibat kebakaran hebat tersebut mencapai miliaran rupiah.
"Selain bangunan ada bahan kimia dan mesin serta bahan siap produksi helm yang terbakar. Kerugian kurang lebih Rp1,4 miliar," katanya.
Setelah api dipastikan padam, pihak kepolisian setempat melakukan olah TKP. Maulana menyebut, dugaan awal penyebab kebakaran karena korsleting listrik di dalam pabrik tersebut.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait