Festival ini menggugah kesadaran bahwa sawah bukan sekadar area pertanian, melainkan ruang seni ekologis di mana manusia dan alam berinteraksi dalam keseimbangan.
Subak sebagai penjaga ekosistem air tidak hanya dilihat dari fungsi utilitasnya, tetapi juga sebagai simbol kehidupan yang harus dijaga.
“Dalam festival ini, sawah diperlakukan sebagai ruang seni ekologis, di mana manusia dan alam terhubung dalam keseimbangan yang harmonis,” ujar Giring penuh antusias.
Subak Spirit Festival 2024 dirancang bukan sekadar sebagai hiburan, melainkan sebagai ajakan untuk menghargai dan melestarikan sawah sebagai elemen penting dalam kehidupan Bali.
Acara ini menampilkan berbagai kegiatan edukatif dan rekreatif yang memadukan alam, budaya, dan inovasi. Festival ini diharapkan dapat menarik masyarakat lokal dan wisatawan untuk bersama-sama menjaga keindahan ekosistem Bali serta nilai luhur budaya Subak.
Dengan adanya Subak Spirit Festival, Bali tak hanya mempertahankan kearifan lokalnya, tetapi juga menegaskan perannya sebagai pionir dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Festival ini menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih hijau, tidak hanya bagi Bali, tetapi juga sebagai inspirasi bagi dunia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait