Ecoton Desak Perjanjian Global untuk Kurangi Produksi dan Polusi Plastik

Ali Masduki
Aksi teatrikal ini menampilkan operasi pengambilan plastik dari tubuh patung "Manusia Plastik" setinggi 5 meter dan lebar 5 meter, menggambarkan ancaman nyata mikroplastik terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Foto/Ecoton

Rafika Aprilianti, Kepala Laboratorium Mikroplastik ECOTON, menjelaskan bahwa jalur paling utama mikroplastik masuk ke dalam tubuh manusia yaitu melalui konsumsi makanan dan minuman, udara yang tercemar, dan penggunaan produk perawatan diri yang mengandung partikel plastik (microbeads). 

"Ketika partikel ini masuk ke aliran darah, mikroplastik dapat menyebar ke seluruh organ, membawa ribuan senyawa kimia berbahaya seperti Bisphenol A (BPA), ftalat, dan PCB, yang bersifat toksik. Zat-zat kimia ini dapat memicu peradangan, mengganggu sistem imun, serta berdampak buruk pada fungsi organ dan sistem reproduksi manusia," jelas Rafika.

Aksi "Operasi Plastik" ini juga menjadi ajang seruan Ecoton kepada pemerintah Indonesia untuk aktif mendukung Global Plastic Treaty yang saat ini tengah dirundingkan dalam forum internasional. Ecoton berharap Indonesia bisa mengambil peran aktif dalam menyuarakan pentingnya regulasi yang ketat terkait produksi dan penggunaan plastik.

Ecoton juga menyerukan dukungan terhadap proses negosiasi Global Plastic Treaty, dengan menekankan bahwa perjanjian global harus mencakup langkah-langkah konkret untuk mengurangi produksi plastik dan memperkuat tanggung jawab dalam menangani kebocoran sampah plastik yang berakhir di lingkungan.

Editor : Ali Masduki

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network