Tidak berhenti di situ, ISIK terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai program baru, seperti desain mode (fashion design), pemasaran digital, dan pendampingan produksi. Langkah ini diharapkan mampu membuka peluang bagi para perempuan untuk lebih mandiri secara ekonomi.
Salah satu kebanggaan ISIK adalah berhasil menciptakan Batik Love ISIK Suroboyo, yang memiliki corak unik dan khas Surabaya.
“Kami ingin setiap peserta tidak hanya belajar teknik membatik, tetapi juga mampu menciptakan karya yang mencerminkan identitas budaya lokal. Harapannya, batik dengan ciri khas Surabaya ini bisa dikenal lebih luas,” tambah Prita.
Melalui serangkaian program kreatif ini, ISIK berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam pemberdayaan perempuan sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke dunia, terutama kepada generasi muda di Singapura. Antusiasme para pelajar yang terlibat dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa seni tradisional Indonesia, khususnya batik, memiliki daya tarik tersendiri di mata internasional.
“Dengan semangat kebersamaan dan rasa cinta pada budaya, kami yakin bahwa upaya ini dapat mempererat hubungan antarnegara sekaligus menanamkan apresiasi mendalam terhadap seni tradisi di kalangan generasi muda,” tutup Prita penuh optimisme.
Kegiatan ini tak hanya mempererat hubungan Indonesia-Singapura, tetapi juga menjadi jembatan bagi budaya Nusantara untuk terus dikenal dan diapresiasi di kancah global.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait