SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pengembangan kemampuan bahasa Inggris bagi siswa terus diupayakan oleh para pendidik demi membekali generasi muda dengan keterampilan yang lebih kompetitif di masa depan. Salah satu inisiatif terbaru datang dari Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), yang menggelar program English Speaking Club di SD Labschool Unesa 2 Surabaya.
Program ini bertujuan mendukung penguasaan bahasa Inggris siswa melalui fasilitasi guru-guru dalam kegiatan berbasis National Class Program (NCP). Kegiatan yang digelar secara intensif ini menghadirkan Tim PkM sebagai fasilitator, yang terdiri dari para akademisi berpengalaman, yakni Eva Rahmawati, S.Pd., M.Pd., Retno Wulan Dari, S.Pd., M.Pd., Suvi Akhiriyah, S.Pd., M.Pd., Dr. Wiwiet Eva Savitri, S.Pd., M.Pd., dan Dr. Him’mawan Adi Nugroho, S.Pd., M.Pd.
Kepala SD Labschool Unesa 2, Hapsari Dewi, S.Pd., bersama perwakilan guru lainnya, Savira Cesarandari, S.Pd., M.Pd., turut serta dalam kolaborasi ini. Acara dibuka secara resmi oleh Eva Rahmawati, S.Pd., M.Pd., sebagai Ketua Tim PkM, yang menyampaikan harapannya agar program ini menjadi awal dari kerjasama yang lebih berkelanjutan.
"Kami ingin mendorong siswa agar lebih percaya diri dalam menggunakan bahasa Inggris, baik di dalam kelas maupun dalam konteks sehari-hari," ujar Eva Rahmawati dalam sambutannya.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), yang menggelar program English Speaking Club di SD Labschool Unesa 2 Surabaya. Foto iNewsSurabaya/ist
Fokus utama kegiatan ini adalah pemaparan materi oleh Retno Wulan Dari, S.Pd., M.Pd., yang memperkenalkan empat modul fasilitator inovatif yang dirancang khusus untuk meningkatkan kemampuan siswa. Modul-modul tersebut meliputi:
1. Explorer: Ditujukan untuk siswa kelas 1-3, berfokus pada dasar-dasar bahasa Inggris.
2. Adventurer: Menyasar siswa kelas 4-6 dengan pembelajaran lebih mendalam.
3. Spelling Bee: Buzzword and Spellbound: Persiapan bagi siswa untuk mengikuti kompetisi Spelling Bee.
4. Story Telling: Melatih kemampuan siswa dalam bercerita dan mempersiapkan mereka untuk lomba Story Telling.
"Setiap modul disusun dengan pendekatan Present, Practice, Production (PPP) yang efektif dalam membangun keterampilan bahasa secara bertahap. Modul ini juga dilengkapi dengan silabus, rencana pembelajaran, serta asesmen komprehensif," jelas Retno Wulan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait