SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) kembali menunjukkan kepedulian terhadap isu kemanusiaan. Melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unair, mereka menyalurkan donasi untuk korban erupsi Gunung Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT). Donasi ini diserahkan kepada Lembaga Manajemen Infaq (LMI) Pusat dalam sebuah acara serah terima yang digelar pada Kamis (21/11).
Aksi solidaritas ini berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp1 juta hanya dalam tujuh hari, melalui penggalangan dana secara daring dan langsung di sekretariat BEM Unair. Pengumpulan donasi yang ditutup pada Selasa (19/11) ini membuktikan semangat berbagi dan empati mahasiswa terhadap sesama yang tengah dilanda musibah.
Benoit Hakeem, Menteri Pengabdian Masyarakat BEM Unair, menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar penggalangan dana, melainkan upaya untuk mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya mahasiswa, agar lebih peka terhadap isu sosial dan kemanusiaan.
“Kami ingin menginspirasi mahasiswa untuk peduli dan solid dalam menghadapi situasi seperti ini. Erupsi Gunung Lewotobi telah menimbulkan banyak penderitaan, dan kami merasa terpanggil untuk membantu,” ujar Benoit.
BEM Unair memilih LMI sebagai mitra penyaluran bantuan karena rekam jejak dan kredibilitasnya dalam aksi kemanusiaan. LMI dikenal terjun langsung ke lokasi bencana dan menyalurkan bantuan secara efektif, termasuk dengan memberangkatkan relawan.
"Kami percaya LMI mampu memastikan bantuan ini tepat sasaran. Kepercayaan ini lahir dari pengalaman mereka dalam berbagai penyaluran bantuan sebelumnya,” tambah Benoit.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait