Mengganti Ranking dengan Capaian, Seberapa Relevan untuk Kampus Indonesia?

Arif Ardliyanto
Supangat, M.Kom., Ph.D., ITIL., COBIT, CLA., CISA, Wakil Dekan I Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Foto iNewsSurabaya/ist

Kurang dari 1% perguruan tinggi mampu bersaing di tingkat global. Oleh karena itu, sistem berbasis data dapat membantu kampus mengevaluasi standar pembelajaran, penelitian, dan fasilitas secara berkelanjutan.

Belajar dari Kampus Dunia

Contoh sukses dapat dilihat dari TU Delft di Belanda, yang menyediakan fasilitas belajar hingga tengah malam dengan suasana perpustakaan kondusif. 

Budaya kerja keras dan lingkungan belajar yang mendukung membuat TU Delft menjadi salah satu universitas terbaik dunia. Konsep ini bisa diadaptasi di Indonesia untuk mendorong mahasiswa dan dosen lebih produktif.

Pendekatan berbasis capaian bukan sekadar kebijakan, tetapi langkah strategis untuk membangun ekosistem pendidikan tinggi yang lebih adil dan relevan. 

Dengan transparansi dan fokus pada hasil nyata, diharapkan perguruan tinggi Indonesia tidak hanya unggul di atas kertas, tetapi benar-benar berkontribusi pada masyarakat.

Jika diterapkan dengan baik, kebijakan ini bisa menjadi fondasi kokoh bagi Indonesia untuk mewujudkan universitas kelas dunia pada tahun 2045.

Penulis:
Supangat, M.Kom., Ph.D., ITIL., COBIT, CLA., CISA
Wakil Dekan I Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network