SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Surabaya kembali diramaikan dengan gelaran Soerabaia Fashion Trend (SFT) 2025 yang berlangsung di Ciputra World Surabaya pada Jumat, 29 November 2024. Acara ini menampilkan 39 desainer fesyen dewasa dan 30 desainer busana anak-anak, memukau para pengunjung dengan koleksi terbaru mereka.
SFT tahun ini mengusung tema "Quiet Artistry", sejalan dengan tema buku trend forecasting fesyen Indonesia tahun 2025-2026. Tema ini juga tercermin dalam konsep fashion show yang dihadirkan, yaitu lebih intim dan minimalis, dengan penataan kursi all-front row dan sedikit sentuhan trunk show.
"Konsepnya adalah fashion show yang lebih intim, tetap artistik tapi lebih minimalis. Dengan konsep tanpa panggung," jelas Aldrie Indrayana, Head of Comite Soerabaia Fashion Trend (SFT) 2025.
Selain pertunjukan fesyen, SFT 2025 juga dimeriahkan dengan berbagai aktivitas menarik, seperti kompetisi fesyen, kids modern week, lomba daur ulang bahan fesyen, colour analysis, dan masih banyak lagi. Acara ini berlangsung hingga 1 Desember mendatang, menawarkan beragam pengalaman menarik bagi para pengunjung.
Tidak hanya fokus pada fesyen, SFT 2025 juga menghadirkan kolaborasi unik dengan Hi! Market, menggabungkan konsep fesyen dan pameran kuliner. Pengunjung dapat menikmati tren fesyen terkini sambil mencicipi kuliner lezat di area atrium.
"Saya rasa ada sesuatu yang menarik. Kita bisa mengembangkan talenta, banyak pihak, beberapa UMKM digabungkan dengan talenta fesyen. Saya rasa ini sesuatu yang menarik untuk anak muda maupun keluarga," ujar Felany Ang, salah satu founder Hi! Market.
Dalam konferensi pers, beberapa karya dari para desainer ditampilkan, memperlihatkan beragam inspirasi dan kreativitas. Desainer yang hadir tidak hanya berasal dari Jawa Timur, tetapi juga dari luar daerah, menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam meramaikan SFT 2025.
Salah satu desainer yang menarik perhatian adalah Mahdeeya, yang membawa koleksi "The Journey To The Middle East". Koleksi ini terdiri dari 10 tampilan ready to wear dan merupakan hasil kolaborasi dengan VIVA Kosmetik.
"Koleksi ini pengembangan. Inspirasinya dari Ottoman," ungkap Mahdeeya.
Busana dengan warna dingin dan netral seperti krem cokelat, biru, dan hijau lembut, dirancang dengan gaya berbusana zaman Utsmaniyah. Inspirasi ini diaplikasikan pada gaya dan cara berpakaian yang berlapis-lapis.
Mahdeeya menambahkan sentuhan modern pada detail bordir, menggunakan motif bordir heksagonal yang diisi dengan berbagai macam garis.
"Biasanya mereka menggunakan salvar (celana khas), chemiss dress semacam tunik, juga zibin atau jaket pendek, dan kaftan," tambah Mahdeeya, menjelaskan detail rancangannya yang terinspirasi dari budaya Ottoman.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait