Hilirisasi Industri
Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Joko Widodo berupaya memperluas lingkup industri via hilirisasi. Hal ini berarti bahwa Indonesia tak akan hanya memproduksi bahan mentah, namun juga memproduksi produk olahan dari bahan tersebut.
Contoh yang Luhut elaborasikan adalah industri nikel, dimana Indonesia adalah produsen terbesar sedunia. Luhut berharap, hilirisasi industri ini akan memeratakan sentra perekonomian Indonesia agar tidak Jawasentris.
“Kita nanti harapannya dapat memiliki industri baterai dari nikel yang kita produksi yang akan berguna untuk mobil listrik. Penguasaan industri dari hulu hingga hilir nanti akan memperkecil defisit ekspor Indonesia. Selain itu ia selaras dengan semangat green energy,” ujar Koordinator PPKM Jawa-Bali itu.
Digitalisasi
Luhut memaparkan bahwa Indonesia akan memperkokoh infrastruktur serta program digitalisasi guna mewujudkan perekonomian Indonesia yang lebih efisien. Ada beberapa sektor perekonomian yang akan ditransformasikan ke jagad digital.
Pertama, integrasi barang dan jasa dengan produk dalam negeri. Kedua, integrasi pengelolaan ESDM untuk optimalisasi pendapatan negara. Ketiga, integrasi laju pelabuhan dalam negeri untuk optimalisasi perhubungan.
“Kami juga akan membangun infrakstruktur kabel bawah laut yang langsung menghubungkan dari Amerika Serikat langsung ke Jakarta. Tak boleh lagi urat nadi internet kita lewat Singapura agar lebih efisien. Jangan mau bangsa kita dikerdilkan,” tutur Luhut.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait