Selain itu, PTP Nonpetikemas telah menyediakan layanan shorebase di Jakarta, Lhokseumawe, dan Banyuwangi, mendukung industri minyak dan gas.
"Keberhasilan ini berkat kerja keras tim dan dukungan mitra serta pelanggan," kata Indra.
Di tahun 2025, PTP Nonpetikemas akan memperluas pasar melalui strategi terminalisasi dan pengembangan layanan shorebase berstandar internasional.
Perusahaan telah melayani klien domestik dan internasional, termasuk Mubadala, Harbour Energy, HCML, dan Medco Energy, serta mengelola enam TUKS dengan rencana ekspansi lebih lanjut.
"Ini sejalan dengan strategi peningkatan bisnis non-petikemas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," jelas Indra.
Modernisasi terminal akan terus dilakukan melalui kerjasama dengan mitra seperti PBM, TUKS, dan BUP, dengan fokus pada efisiensi, penggunaan alat modern, dan penerapan prinsip K3.
"Terminal multipurpose harus menjadi pilihan utama dengan standar layanan terbaik," tegas Indra.
PTP Nonpetikemas juga menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dan business judgment rule untuk memastikan layanan yang andal dan memuaskan pelanggan. Program edukasi untuk shipping line, mitra bongkar muat, dan jasa trucking juga menjadi prioritas.
"Target kami adalah peningkatan produktivitas bongkar muat, pengurangan biaya, standardisasi peralatan, dan perencanaan yang lebih baik," pungkas Indra.
Sekretaris Perusahaan, Fiona Sari Utami, menambahkan bahwa fokus utama di tahun 2025 adalah mengurangi Port Stay dan Cargo Stay, memperluas kerja sama di sektor minyak dan gas, dan investasi pada peralatan seperti crane dan conveyor.
PTP Nonpetikemas juga memastikan layanan 24/7, termasuk selama libur Natal dan Tahun Baru.
"Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan menjadi mitra terpercaya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," tutup Fiona.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait