Bank Jatim dan Bank Banten Sepakat Lanjutkan Proses KUB

Ali Masduki
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama bankjatim Busrul Iman dan Pj. Gubernur Banten Al Muktabar. Foto/Dokumentasi Bankjatim

Selain membentuk KUB dengan Bank Banten, bankjatim juga sudah melaksanakan penandatanganan perjanjian antar pemegang saham dengan Bank NTB Syariah dan Bank Lampung. 

”Ke depan, KUB ini akan semakin besar karena sekarang kami juga sedang menjajaki rencana membentuk KUB dengan Bank NTT dan Bank Sultra. Perjanjian yang kita tandatangani hari ini merupakan bukti kesepakatan kita bersama untuk bersinergi dalam menghadapi tantangan dan meraih peluang. Lewat perjanjian ini, kita dapat memastikan bahwa semua pihak akan bergerak dalam satu visi dan misi yang sama, yaitu meningkatkan kualitas layanan perbankan dan berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan ekonomi daerah,” ungkap Adhy.

Dengan semangat kebersamaan dan integritas yang tinggi, KUB antara bankjatim dan Bank Banten ini akan menjadi contoh baik dalam dunia perbankan. Yang tidak hanya mengejar profit, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan sosial dan ekonomi baik di Jawa Timur maupun di Banten.

Busrul Iman juga mengatakan, bankjatim kini terus beradaptasi dengan dinamika industri keuangan nasional, termasuk didalamnya untuk tumbuh secara eksponensial dan mengambil langkah strategis sebagai perusahaan induk dalam KUB dengan BPD yang lain, yaitu Bank NTB Syariah, Bank Lampung, Bank Banten, Bank Sultra, dan Bank NTT. 
Dipercayanya bankjatim untuk bekerjasama dengan 5 BPD ini mememperkuatkan positioning bahwa bankjatim memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni dari aspek fundamental untuk mengajak 5 BPD anggota KUB untuk memperkuat sinergi, efisiensi, dan daya saing seluruh entitas dalam kelompok usaha bank tersebut. Bersama-sama, bankjatim dan 5 BPD akan membangun pondasi keuangan yang kokoh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional, dan menuju visi Bank Jatim sebagai BPD No 1 di Indonesia.

”Sinergitas ini dapat memaksimalkan pengelolaan sumber daya yang lebih efisien, peningkatan inovasi layanan, dan penguatan strategi bisnis untuk menjawab kebutuhan nasabah di era digital. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, bankjatim terus melangkah maju sebagai perusahaan induk KUB. Hal ini akan menciptakan nilai tambah bagi nasabah, pemegang saham, dan masyarakat luas, sekaligus bukti dedikasi bankjatim untuk terus tumbuh bersama Jawa Timur dan Indonesia,” tuturnya.

Kinerja solid yditunjukkan BJTM pada periode November 2024. Aset bankjatim mencapai Rp 109,09 triliun, penyaluran kredit Rp 63,90 triliun, penghimpunan dana pihak ketiga Rp 87,96 Triliun, dan laba berada di angka Rp 1,02 Triliun. 

Inovasi layanan keuangan berkelanjutan dari Jconnect juga tak kalah baik. Hingga November 2024, capaian penggunanya berada di angka 811.575 user. Hal tersebut tentu memperlihatkan peran bankjatim yang terus bergerak bersama masyarakat dan pelaku usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Semua performa positif itu tentu didukung oleh ekonomi Jawa Timur yang menjadi salah satu motor penggerak perekonomian Indonesia, dengan kontribusi lebih dari 14% terhadap Produk Domestik Bruto Nasional pada Tahun ini. 

Jawa Timur terus menunjukkan daya saingnya sebagai pusat perdagangan, industri, dan agribisnis. Pondasi ini menjadi momentum strategis menuju Tahun 2025 bagi Jawa Timur dan bankjatim untuk memperkuat perannya di tengah tantangan dan peluang ekonomi global. 

”Sinergi antara bankjatim dan Bank Banten ini menjadi harapan kita bersama untuk membangkitkan semangat yang baru memasuki tahun 2025 dengan lebih optimis sehingga mampu memajukan pembangunan dan perekonomian di daerah masing-masing,” pungkasnya.

Sementara itu, Al Muktabar menegaskan, posisi Bank Banten saat ini sudah semakin kuat, Tidak hanya dari sisi permodalan, tetapi kekuatan itu dibangun secara terstruktur. Dia berharap semoga dengan berbagai ikhtiar yang dilakukan ini bisa memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

”Kolaborasi ini sebagai langkah strategis dalam melanjutkan proses KUB yang telah berjalan. Hakikatnya, BPD dibentuk dengan tujuan utama untuk menjaga likuiditas dan mendukung stabilitas ekonomi daerah. Oleh karena itu, dengan melanjutkan dan memperkuat sinergi melalui KUB ini sangat penting untuk memanfaatkan potensi yang ada di Banten dan Jawa Timur secara optimal,” ucapnya.
 

Editor : Ali Masduki

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network