PROBOLINGGO, iNewsSurabaya.id - Memasuki musim hujan, ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) terus mengintai masyarakat di Kabupaten Probolinggo. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo kini memfokuskan perhatian serius pada penyebaran penyakit ini, khususnya di lima kecamatan yang mencatat angka kematian akibat DBD.
Lima kecamatan tersebut adalah Tiris, dengan empat pasien meninggal dunia, serta Kraksaan, Besuk, Ranugedang, dan Wonomerto, masing-masing mencatat tiga korban jiwa.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Nina Kartika, menegaskan bahwa potensi penyebaran DBD ada di seluruh wilayah. Namun, kelima kecamatan tersebut menjadi prioritas karena tingginya kasus DBD yang ditemukan.
“Perlu perhatian khusus agar kasusnya bisa ditekan. Sebab pasien baru terus saja bermunculan,” ujar dr. Nina, Senin (23/12/2024).
Dinkes Probolinggo tidak hanya menangani pasien yang sudah terjangkit DBD, tetapi juga berfokus pada upaya preventif. Salah satunya dengan menggencarkan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui koordinasi dengan puskesmas di setiap kecamatan.
PSN diyakini menjadi cara paling efektif untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. "Semua lapisan masyarakat bisa berperan aktif dalam PSN untuk memutus rantai penyebaran DBD," jelas dr. Nina.
Langkah ini meliputi edukasi masyarakat untuk membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti genangan air di wadah rumah tangga, talang air, hingga tempat penampungan air yang tidak tertutup rapat.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait