Puncak ibadah ditandai dengan prosesi penyalaan lilin, yang diikuti oleh seluruh jemaat. Lagu "Malam Kudus" menggema, menciptakan nuansa damai yang menyentuh hati setiap orang. Cahaya lilin yang menerangi ruangan menjadi simbol harapan dan kasih yang menerangi dunia.
Dalam khotbahnya, Pdt. Elia menegaskan pentingnya membawa kabar keselamatan ke tengah masyarakat, seperti halnya kelahiran Yesus Kristus yang membawa terang bagi dunia.
"Mari kita hidup sederhana, penuh syukur, dan menjadi pembawa damai bagi sesama. Sukacita Natal akan selalu ada dalam hati yang terhubung dengan Tuhan," pesan Pdt. Elia dengan penuh hikmat.
Dengan doa dan harapan, jemaat GPIB "Bethesda" menutup ibadah malam itu. Mereka meninggalkan gereja dengan semangat baru untuk menyebarkan kasih dan damai Natal, tidak hanya di Sidoarjo, tetapi juga bagi seluruh umat manusia di dunia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait