Kawasan seperti Jemursari, Prapen, Karah, hingga Gayungsari mengalami banjir parah akibat Sungai Prapen yang tidak mampu menampung debit air.
Meski sempat dilanda banjir parah, Eri memastikan genangan air mulai surut setelah hujan reda. Berkat sistem drainase yang terkoneksi dan pengerahan alat penyedot air secara maksimal, aliran di Kali Surabaya dan Kali Jagir kembali lancar.
“Tidak ada banjir di Surabaya yang bertahan hingga dua atau tiga hari. Semua pompa dan alat penyedot sudah bekerja optimal,” tegasnya.
Banjir area RMI yang membuat warga bingun. Foto iNewsSurabaya/arif
Eri juga meminta doa masyarakat agar sungai-sungai besar di Surabaya tidak kembali meluap, terutama mengingat mereka juga menerima aliran air kiriman dari Jombang dan Mojokerto.
Wali Kota menambahkan bahwa keberadaan sistem drainase yang terintegrasi menjadi kunci cepat surutnya banjir di Surabaya. “Begitu aliran di Kali Surabaya dan Kali Jagir turun, genangan langsung hilang. Inilah manfaat drainase yang terkoneksi,” pungkasnya.
Upaya cepat dan terukur ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkot Surabaya dalam mengatasi masalah banjir, memberikan harapan baru bagi warga Kota Pahlawan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait