SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kehidupan saat ini berada dalam era yang dinamis dengan perubahan yang pesat. Generasi Milenial, Z, dan Alpha menjadi saksi transformasi besar dalam teknologi digital dan gaya hidup. Perubahan ini membawa dampak signifikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam cara berinteraksi, pola, dan gaya hidup. Agar tidak tertinggal, masyarakat harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Teknologi seperti ponsel dan media sosial kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Meskipun memberikan kemudahan, kemajuan ini juga menimbulkan tantangan besar, terutama pada kesehatan mental. Media sosial seperti TikTok, Instagram, dan X (Twitter) telah mengubah cara berkomunikasi dan sering kali menjadi tolok ukur kehidupan.
Di sisi positif, media sosial memungkinkan orang terhubung dengan teman baru dan mengekspresikan diri. Namun, penggunaannya yang berlebihan dapat memicu dampak negatif, seperti perbandingan sosial. Banyak individu merasa tidak puas dengan hidupnya setelah melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih mewah di media sosial. Fenomena ini sering memunculkan kecemasan, rendah diri, dan rasa tidak percaya diri, terutama di kalangan remaja.
Tekanan untuk menampilkan diri secara sempurna di media sosial juga menjadi tantangan tersendiri. Banyak pengguna berusaha membangun citra positif yang sering kali jauh dari kenyataan, menciptakan beban psikologis yang berat. Hal ini dapat memicu stres hingga akhirnya memerlukan bantuan profesional seperti psikiater.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait