Pemprov Jatim juga menyediakan Griya Sehat yang tersebar di 5 kabupaten/kota untuk menawarkan layanan kesehatan tradisional. “Kita juga siap dengan logistik, seperti obat-obatan, emergency kit, alat kesehatan pemeriksaan vital sign, bed, dan sarana prasarana pemeriksaan pasien," jelas Adhy.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa selain kesiapsiagaan dalam hal fasilitas kesehatan. Pemprov Jatim telah melakukan kesiapsiagaan pada tempat-tempat wisata yang berpotensi menjadi pusat jujugan wisatawan.
Tak hanya itu, dilakukan pula kesiapsiagaan akan potensi terjadinya bencana alam akibat perubahan cuaca yang ekstrem, serta kesiapsiagaan akan kejadian kecelakaan maupun emergency lainnya yang dialami oleh masyarakat.
Untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan darurat, Pemprov Jatim juga telah menyiagakan 36 Public Safety Center (PSC). Masyarakat dapat melaporkan setiap keadaan darurat melalui Public Safety Center (PSC) di wilayah masing-masing.
Kemudian melakukan monitoring dalam rangka kesiapan faskes dan pos kesehatan melalui kunjungan lapangan sepanjang rest area jalan tol Ngawi-Probolinggo, terminal, bandara, pelabuhan, stasiun, rumah sakit, dan puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, dr. Erwin Astha Triyono mengatakan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan lintas program dan lintas sektor terkait, seperti pihak kepolisian, Dinas Kesehatan kabupaten/kota serta stakeholder terkait lainnya.
"Kami ingin memastikan seluruh fasilitas kesehatan, tenaga medis/ tenaga kesehatan, serta logistik kesehatan sudah siap secara keseluruhan," katanya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait