SUMENEP, iNews.id – Seorang pria berinisial HM (24), warga Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, viral tewas ditembak polisi, Minggu (13/3/2022). HM ditembak karena tidak menghiraukan tembakan peringatan dari aparat kepolisian.
Menurut Jalil yang merupakan paman HM, keponakannya tersebut memang terbiasa mengkonsumsi miras. Saat pulang ke rumah, kata Jalil, HM sudah memegang sajam. Jalil mengaku sudah meminta sajam tersebut tapi tidak dihiraukan.
“Dia pegang sajam. Sudah diminta, tapi tidak dikasih. Terus dia berangkat (keluar rumah),” tutur Jalil.
Dia mengaku sudah minta izin ke ibu kandung HM yang bekerja di Malaysia untuk merantai anaknya tersebut agar tidak keluyuran. Itu dilakukan karena perilaku HM sudah meresahkan warga.
Jalil melanjutkan, sebelum HM keluar rumah sudah menelpon sang ibu. HM meminta ibunya untuk pulang dan meyakinkan ibunya untuk mencukupi makan sehari-hari. Tapi ibunya justru meminta HM tidak keluyuran ke mana-mana.
“Ambil batu putih (bata), tapi berhenti setelah sakit,” ungkap Jalil saat ditanya pekerjaan HM.
HM juga disebut pernah mengambil uang kas masjid di dekat rumahnya sejumlah Rp1,3 juta. Jalil mengatakan HM tidak menjawab saat ditanya bendahara masjid soal hilangnya uang tersebut. Hanya saja dalam tas HM ditemukan sejumlah uang.
Insiden penembakan tersebut terjadi di depan salah satu swalayan di Desa Kolor, Kecamatan Kota, pada Minggu sore sekira pukul 16.30 WIB. Penembakan tersebut berawal dari aksi HM yang menodongkan sajam kepada pengendara sepeda motor. Mujur pengendara motor berhasil menyelamatkan diri.
Polisi di lokasi kejadian sudah mengeluarkan tembakan peringatan agar HM menyerahkan diri. Tetapi karena tidak dihiraukan, akhirnya polisi menambak HM yang membuatnya langsung tersungkur ke aspal. HM sempat dilarikan ke rumah sakit. Tapi tewas dalam perjalanan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
