SUMENEP, iNewsSurabaya.id - Rumput laut asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur (Jatim) menjadi primadona di pasar ekspor. Kualitas alga hijau asal Bumi Sumekar ini disebut paling bagus di Jatim, bahkan berada di urutan kedua di Indonesia setelah Provinsi Maluku.
Para nelayan mengaku harga rumput laut basah bisa tembus antara Rp8.000 hingga Rp10.000 per kilogram di pengepul. Sedangkan harga rumput laut kering lebih mahal lagi, mencapai Rp15.000 per kilogram.
Bahkan, saat harga bagus, rumput laut hasil budi daya nelayan bisa dihargai hingga Rp25.000 per kilogram. Itu sebabnya, banyak nelayan di Kabupaten Sumenep yang membudidayakan komoditas satu ini, salah satunya di Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi.
Para nelayan memanfaatkan pantai yang luas untuk merendam bibit rumput luat yang telah diikat dengan tali. Benih rumput laut itu didiamkan hingga tumbuh banyak cabang sebelum akhirnya dipanen.
"Kalau cuaca bagus, biasanya satu bulan sudah panen," kata salah seorang nelayan Ariani.
Sebagian dari hasil panen rumput laut itu biasanya dibeli tengkulak untuk dikirim ke pabrik-pabrik besar. Sementara sisanya akan diikat lagi dijadikan benih.
Momen inilah yang banyak ditunggu ibu-ibu rumah tangga di sekitar lokasi budi daya. Sebab, mereka bisa ikut mengais rezeki dengan menjadi pekerja, sebagai pengikat benih rumput laut sebelum direndam.
"Lumayan mas, biasanya dapat Rp20.000-Rp35.000 per hari, tergantung hasilnya. Kami biasanya mengerjakan ini (mengikat benih rumput laut) setelah selesai ngurus rumah," tutur salah seorang pekerja, Suhartini.
Editor : Ali Masduki