get app
inews
Aa Read Next : Madura Ethnic Carnival Bakal Digelar Kembali, Catat Ini Tanggalnya

Rumput Laut Sumenep Jadi Primadona di Pasar Eskpor, Ini Harapan Para Pembudi Daya

Kamis, 28 Desember 2023 | 10:41 WIB
header img
Ibu-ibu rumah tangga di sekitar lokasi budi daya rumput laut ikut mengais rezeki dengan menjadi pekerja sebagai pengikat benih rumput laut sebelum direndam. Foto/iNews.id

SUMENEP, iNewsSurabaya.id - Rumput laut asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur (Jatim) menjadi primadona di pasar ekspor. Kualitas alga hijau asal Bumi Sumekar ini disebut paling bagus di Jatim, bahkan berada di urutan kedua di Indonesia setelah Provinsi Maluku. 

Para nelayan mengaku harga rumput laut basah bisa tembus antara Rp8.000 hingga Rp10.000 per kilogram di pengepul. Sedangkan harga rumput laut kering lebih mahal lagi, mencapai Rp15.000 per kilogram. 

Bahkan, saat harga bagus, rumput laut hasil budi daya nelayan bisa dihargai hingga Rp25.000 per kilogram. Itu sebabnya, banyak nelayan di Kabupaten Sumenep yang membudidayakan komoditas satu ini, salah satunya di Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi. 

Para nelayan memanfaatkan pantai yang luas untuk merendam bibit rumput luat yang telah diikat dengan tali. Benih rumput laut itu didiamkan hingga tumbuh banyak cabang sebelum akhirnya dipanen. 

"Kalau cuaca bagus, biasanya satu bulan sudah panen," kata salah seorang nelayan Ariani. 

Sebagian dari hasil panen rumput laut itu biasanya dibeli tengkulak untuk dikirim ke pabrik-pabrik besar. Sementara sisanya akan diikat lagi dijadikan benih. 

Momen inilah yang banyak ditunggu ibu-ibu rumah tangga di sekitar lokasi budi daya. Sebab, mereka bisa ikut mengais rezeki dengan menjadi pekerja, sebagai pengikat benih rumput laut sebelum direndam. 

"Lumayan mas, biasanya dapat Rp20.000-Rp35.000 per hari, tergantung hasilnya. Kami biasanya mengerjakan ini (mengikat benih rumput laut) setelah selesai ngurus rumah," tutur salah seorang pekerja, Suhartini. 

Sementara itu, salah seorang pembudidaya rumput laut, Rudy mengatakan, tantangan para pembudi daya selama ini yakni stabilitas harga. Sebab, kadang kala harga jual rumput laut jatuh, meskipun kualitas masih tetap terjaga. 

Karena itu pihaknya berharap ada perhatian lebih dari pemerintah, misalnya dengan membuat ketetapan harga seperti komoditas beras dan lainnya. "Di luar itu, bantuan alat tentu masih kami butuhkan. Sebab, sampai saat ini kami masih menggunakan cara tradisional" tuturnya. 

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim, Muhammad Isa Anshori, memahami persoalan para nelayan itu. Karenanya, pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan inovasi, sehingga potensi rumput laut di Sumenep tetap terjaga. 

Beberapa inovasi yang tengah disiapkan antara lain membangun laboratorium rumput laut kultur jaringan hingga penyediaan kebun bibit rumput laut. Selain itu, melakukan pembenahan tata niaga dan penguatan kelembagaan kelompok.

"Ke depan kami juga akan memberikan akses permodalan melalui Bank Jatim atau Dana Bergulir (Dagulir). Di luar itu tentu peningkatan kualitas rumput laut hasil budidaya (kandungan karagenan, mutu hasil) melalui penerapan dan sertifikasi CBIB," katanya. 

Diketahui, sebanyak 52,8 persen total produksi perikanan budidaya di Jatim berasal dari rumput laut, utamanya ada di Sumenep. Sementara luas potensi budidaya rumput laut di Kabupaten Sumenep kurang lebih 243.254 hektare dan luas eksisting 59.424 hektare dan jumlah petani rumput laut 4.093 orang. 

Sedangkan produksi budidaya 686.657,08 ton dan Nilai Produksi Budidaya 3.433.285.405 di tahun 2023. “Rumput laut di Sumenep terbanyak di Kecamatan Sapeken 221.547 ton disusul Kecamatan Saronggi 166.164 ton,” imbuh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim Isa Anshori.

Menurut dia, peluang investasi budidaya rumput laut masih bisa ditingkatkan dan memiliki potensi usaha kelautan dan perikanan yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir, penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan devisa negara.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut