Mengenai pasar kripto, Kar Yong Ang menyatakan, ada terlalu banyak optimisme dalam Bitcoin saat ini. "Saya pikir ada risiko kemunduran yang signifikan pada tahun 2025. Namun, koreksi tersebut bisa menjadi peluang untuk membeli," ungkapnya.
Secara keseluruhan, tahun 2025 akan menjadi tahun yang penuh perhitungan karena dampak dari pemilihan presiden AS yang akan menentukan arah kebijakan di masa depan.
Dalam skenario terburuk, perang dagang menyeluruh dapat mengganggu rantai pasokan global, menyebabkan kenaikan harga bagi konsumen dan penurunan investasi bisnis.
Namun, jika skenario terburuk dapat dihindari, bank sentral kemungkinan akan terus memangkas suku bunga, menarik saham dan aset kripto lebih tinggi.
Skenario kasus dasar menunjukkan banyak volatilitas dan ketidakpastian, tetapi diharapkan para pelaku pasar dapat menemukan titik temu. Transformasi AI kemungkinan akan terus menguntungkan perusahaan teknologi dan energi.
"Saya yakin volatilitas Forex pada tahun 2025 akan lebih tinggi daripada tahun 2024, sehingga akan ada banyak peluang trading jangka pendek untuk para trader swing dan intraday," pungkas Kar Yong Ang.
Sebagai informasi, Octa adalah broker internasional yang menyediakan layanan trading online di seluruh dunia sejak tahun 2011. Octa menawarkan akses bebas komisi ke pasar finansial dan berbagai layanan yang digunakan oleh klien dari 180 negara yang telah membuka lebih dari 52 juta akun trading.
Untuk membantu klien mencapai tujuan investasi, Octa menawarkan webinar edukasi, artikel, dan alat analisis gratis. Perusahaan ini juga terlibat dalam inisiatif amal dan kemanusiaan yang mendukung masyarakat setempat.
Di wilayah Asia Pasifik, Octa telah menerima penghargaan 'Broker Forex Terbaik Indonesia 2024' dan 'Broker Paling Tepercaya Asia 2023' dari FX Empire dan Global Forex Awards.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait