SURABAYA, iNEWSSURABAYA.id - Keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia dan menggantinya dengan legenda sepak bola Belanda, Patrick Kluivert, menuai kritik tajam dari berbagai kalangan. Keputusan ini dinilai terburu-buru dan tidak strategis, terutama mengingat Timnas Indonesia masih berjuang untuk lolos ke Piala Dunia.
Performance & Video Analyst Papua Football Academy, Phaksy Sukowati, menilai kebijakan ini sangat disayangkan. Menurut pelatih muda asal Surabaya tersebut, kualitas dan pengalaman Patrick Kluivert tidak sebanding dengan Shin Tae-yong yang telah menunjukkan hasil positif.
"Pengalaman Kluivert tidak selevel dengan STY, yang memiliki rekam jejak di pentas sepak bola dunia. Seharusnya, PSSI mempertimbangkan pelatih yang lebih berpengalaman seperti Louis Van Gaal, Ronald Koeman, atau Guus Hiddink," ujar Phaksy.
Phaksy juga menyoroti keberadaan pelatih seperti Peter Huistra, yang pernah menjadi pelatih interim Timnas Indonesia pada 2015 dan Direktur Teknik Timnas pada 2014-2015. Menurutnya, Huistra memiliki pemahaman mendalam tentang karakter dan budaya sepak bola Indonesia.
"Selain memahami filosofi bermain, Peter Huistra juga terbukti sukses di Liga 1 bersama Borneo FC. Ia paham bagaimana menangani pemain lokal dan pemain keturunan. Kelebihannya adalah komunikasi yang lebih mudah dalam menjembatani filosofi dan taktik," tambahnya.
Nama lain yang disebut Phaksy adalah Robert Rene Alberts, pelatih asal Belanda yang dikenal dengan dedikasinya di sepak bola Indonesia.
"Kesuksesannya bersama Arema Indonesia, PSM Makassar, dan Persib Bandung menunjukkan bahwa ia mampu memahami dinamika sepak bola Indonesia," jelasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait