SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Kabar kelangkaan LPG 3 kg di pasaran memicu kepanikan di tengah masyarakat. Tak sedikit warga yang melakukan panic buying, membeli LPG dalam jumlah besar karena khawatir kehabisan stok. Merespons hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya langsung bergerak cepat untuk menenangkan masyarakat dan memastikan ketersediaan LPG tetap terjaga.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Surabaya, Vykka Anggradevi Kusuma, menegaskan bahwa stok LPG 3 kg di Surabaya aman. “Pemkot telah berkoordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus dan Hiswana Migas untuk menjamin ketersediaan LPG 3 kg. Tidak ada pangkalan yang menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),” kata Vykka.
Penyesuaian harga LPG 3 kg dari Rp 16.000 menjadi Rp 18.000, yang berlaku sejak 15 Januari 2025, dilakukan berdasarkan SK Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024. Langkah ini diputuskan bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pemerintah kabupaten/kota, PT Pertamina, dan Hiswana Migas.
Vykka menjelaskan, harga LPG 3 kg tidak pernah mengalami perubahan sejak 2015. Penyesuaian ini dipengaruhi oleh kenaikan biaya operasional distribusi akibat fluktuasi harga bahan bakar. “Kami memahami perubahan ini mungkin menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Namun, kami memastikan tidak ada kekurangan stok,” ujarnya.
Untuk menghindari spekulasi dan penimbunan, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, telah mengeluarkan surat edaran kepada masyarakat agar membeli LPG 3 kg hanya di pangkalan resmi. Hal ini untuk memastikan harga sesuai HET dan mengurangi risiko kelangkaan akibat praktik tidak bertanggung jawab.
“Jika ada pedagang yang menjual di atas HET, kemungkinan itu terkait biaya transportasi dan margin keuntungan. Kami imbau warga membeli di pangkalan resmi agar mendapatkan harga yang sesuai aturan,” tegas Vykka.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait