SURABAYA, iNews.id - Puluhan mahasiswa UK Petra Surabaya tiba-tiba menjadi guru dadakan. Mereka mengajar di sejumlah Sekolah Dasar (SD) di kota Surabaya.
Sebanyak 93 mahasiswa UK Petra dari berbagai Program Studi tersebut mengajar matematika secara offline di 10 Sekolah Dasar (SD) yang ada di Surabaya.
Ketua Panitia Petra Mengajar 2022, Grace Maria Etter, mengatakan kegiatan mengajar tersebut merupakan upaya mahasiswa untuk memecah kejenuhan siswa yang telah lama belajar daring.
“Kami ingin memberikan semangat bagi para siswa yang sudah mulai jenuh. Selain itu dengan adanya Petra Mengajar ini menjadi wadah untuk para mahasiswa menuangkan ilmu, bakat dan pengalamannya," kata Grace, Sabtu (19/3).
Kegiatan bertajuk Petra Mengajar ini merupakan acara pengabdian masyarakat yang digawangi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UK Petra bersinergi dengan Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah (YISB).
Ke-10 SD binaan YISB ini adalah MI Dewi Sartika, SD Al Ichsan, SD Hidayatur Rohman, SD K. Abdullah Ubaid III, SD KH Mas Alwi, SD Kristen Bethel, SD Pancasila 45, SD Trisula, SDI Nurul Huda dan SDS Kurnia Indah.
Dalam mengajar, mahasiswa terbagi dalam 32 kelompok. Mereka mengajarkan berbagai materi matematika yang berbeda. Seperti mengajarkan perkalian, pembagian, pecahan campuran, penjumlahan pecahan, menggambar sudut, bilangan prima, pohon faktor dan lain-lain.
Mengangkat tema “SPRIT(E): Slight Step Everlasting Impact”, kegiatan ini sekaligus ingin mengungkapkan bahwa sekecil apapun kemampuan yang dimiliki akan berdampak bagi orang lain.
“Harapannya apa yang dapat kami berikan dapat menyegarkan sedikit permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan Indonesia,” uajr Grace.
Petra Mengajar ini sendiri memiliki dua sektor kegiatan besar yaitu sektor E-Learning dan Live Learning. Dalam proses E-Learning, para mahasiswa diajak membuat konten pembelajaran yang nantinya dapat digunakan untuk mengisi website dalam https://bem.petra.ac.id/petramengajar/index.php.
Mulai dari membuat video penjelasan materi, membuat modul pembelajaran, hingga membuat buku cerita anak-anak yang lengkap berisi tulisan dan gambar ilustrasi yang menarik.
Sementara Live Learning, para peserta memimpin jalannya kelas dengan materi matematika dengan mengajak para siswa SD untuk berinteraksi. Menggunakan alat peraga ataupun menggunakan permainan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait