Ramadan di Balik Jeruji, Ratusan Warga Binaan Lapas Jombang Khatam Al-Qur’an Setiap Hari

Zainul Arifin
Ratusan warga binaan Lapas Jombang mengisi Ramadan dengan khataman Al-Qur’an setiap hari. Mereka mengikuti tadarus, pesantren kilat, dan pembinaan rohani untuk memperdalam ilmu agama. Foto iNEWSSURABAYA/zainul

JOMBANG, iNEWSSURABAYA.ID – Suasana Ramadan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Jombang begitu berbeda. Di balik jeruji besi, ratusan warga binaan tak sekadar menjalani hari-hari mereka, tetapi juga mengisi bulan suci dengan kegiatan spiritual yang penuh makna. Selain melaksanakan salat tarawih berjamaah, mereka dengan penuh antusias membaca Al-Qur’an dan mengikuti pesantren kilat yang diselenggarakan oleh pihak lapas.

Selama Ramadan 1446 Hijriah ini, warga binaan beragama Islam mendapatkan pembinaan rohani dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasa. Salah satu kegiatan utama adalah tadarus Al-Qur’an, yang dilakukan selama kurang lebih empat jam setiap harinya.

Di Aula La Bang, yang menjadi pusat kegiatan keagamaan di lapas, ratusan narapidana berkumpul untuk membaca Al-Qur’an bersama. Bagi warga binaan perempuan, tadarus dilakukan di tempat terpisah dengan bimbingan ustazah.

Saat tim media memasuki aula, terdengar lantunan ayat-ayat suci yang merdu dan syahdu. Para warga binaan duduk bersila, memegang Al-Qur’an di atas meja kecil, dengan seorang ustaz di bagian depan memimpin pembacaan.

Suasana haru pun menyelimuti kegiatan ini. Beberapa warga binaan terlihat meneteskan air mata, larut dalam makna ayat-ayat yang mereka baca. Kesadaran akan kesalahan di masa lalu membuat mereka semakin tekun beribadah dan berharap mendapatkan ketenangan batin serta kesempatan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Erik, salah satu warga binaan, mengaku mengalami perubahan besar sejak mengikuti program pembinaan rohani ini. “Dulu saya sama sekali tidak bisa membaca Al-Qur’an. Sekarang, alhamdulillah sudah bisa, bahkan sudah pernah khatam satu kali,” ungkapnya dengan penuh syukur.

Kepala Lapas Jombang, M. Ulin Nuha, menjelaskan bahwa program pesantren kilat ini melibatkan seluruh warga binaan Muslim, yang jumlahnya mencapai 772 orang. Mereka mengikuti kegiatan tadarus baik di aula maupun di blok hunian masing-masing, dengan pengawasan serta penilaian dari pihak lapas.

“Kami berkolaborasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) Jombang, Yayasan Amaliah, serta beberapa pondok pesantren untuk memberikan pembinaan keagamaan selama Ramadan,” ujar Ulin, Rabu (5/3/2025).

Selain membaca Al-Qur’an, lapas juga menghadirkan pembinaan spiritual melalui kajian keislaman dan ceramah yang diisi oleh para ustaz dan tokoh agama. Ulin bersyukur program ini mendapat sambutan positif dari warga binaan.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan keislaman mereka. Sehingga, ketika bebas nanti, mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya.

Program pesantren kilat Ramadan di Lapas Jombang menjadi bukti bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk berubah dan memperbaiki diri. Dengan suasana yang penuh kekhusyukan dan pembinaan yang intensif, para warga binaan tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga mempersiapkan diri untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Semoga semangat Ramadan ini terus berlanjut, menginspirasi mereka untuk tetap istiqamah dalam kebaikan meski di balik jeruji.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network