SURABAYA, iNews.id - Yayasan Wings Peduli bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surabaya memberikan donasi berupa 500 (lima ratus) paket kebersihan untuk para penderita TBC di Kota Surabaya.
Hal itu sebagai wujud ikhtiar bersama untuk turut serta hadir dalam penanggulangan tuberkolosis (TBC). Pemberian bantuan itu sekaligus untuk menyambut hari TBC (Tuberkolosis) dunia yang diperingati setiap 24 Maret 2022.
Serah terima bantuan dilaksanakan di Puskesmas Tenggilis oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, dan perwakilan Yayasan Wings Peduli, Oucky Hertanto, kepada beberapa pasien TBC yang dalam pengobatan dan pemantauan Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Oucky Hertanto menuturkan, donasi tersebut merupakan respon dimana kebutuhan kebersihan sangat penting diperlukan oleh para penderita TBC. Hal ini mutlak diperlukan karena bagian terpenting untuk memutus TBC adalah kebersihan diri sendiri.
Paket Kebersihan yang diberikan terdiri dari, Sabun Mandi, Sabun Cuci Krim Serbaguna, Deterjen, Pasta & Sikat Gigi serta Cairan Karbol untuk membersihkan kamar mandi.
"Kami memberikan support pada penderita TBC agar mereka selain semangat sembuh juga bisa menghindari penularan ulang TBC dengan menjaga kebersihan diri dan tempat tinggal mereka," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, mengungkapkan bahawa jumlah penderita TBC di kota Surabaya masih cukup tinggi. Jumlah TBC baru yang tercatat di Dinas Kesehatan Kota Surabaya ada sekitar 850 orang.
"Namun jumlah tersebut terus menurun. Pada 2 tahun terakhir trend TBC sudah menurun," ujarnya.
Pada 2018 - 2019 jumlah penderita TBC di Surabaya tercatat 8000 pasien. Pada 2020 - 2021 menurun sampai 4000 orang. Sedagkan di awal tahun ini sampai Maret 2022 berjumlah 800 pasien. "Jadi mudah-mudahan trend-nya semakin menurun," ucapnya.
Nanik berharap, adanya kerjasama antara pemerintah dan swasta seperti Yayasan Wings Peduli ini angka penderita TBC di Surabaya terus turun.
"Harapannya tahun-tahun kedepan bisa menurun lagi. Karena memang TBC ini gampang-gampang susah. Kalau penderita sudah drop out maka penyembuhannya akan lebih sulit. Sehingga pendampingan dan pemantauan lingkungan sekitar harus terus dilakukan," tandasnya.
Sebagai informasi, TBC (Tuberkolosis) merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri. Melansir CDC (Centers For Disease Control and Prevention), bakteri yang menyerang paru-paru ini juga dapat menyerang organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang belakang hingga otak.
Berbagai kampanye untuk menghentikan penularan TBC telah dilakukan oleh Pemerintah. Terutama untuk tahun ini, Pemerintah mengusung gerakan “TOSS TBC” yang merupakan singkatan dari “Temukan Tuberkolosis, Obati Sampai Sembuh”.
Ada 3 (langkah) yang menjadi pedoman yaitu Temukan Gejala TBC di Masyarakat, Obati TBC dengan Tepat dan Pantau TBC Sampai Sembuh.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait