SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus berkomitmen meningkatkan kualitas riset dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Untag Surabaya menggelar Forum Ilmiah Dosen bertema "Revitalisasi Peran Dosen dalam Mewujudkan Asta Cita Nasional melalui Inovasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat", Jumat, 25 April 2025.
Bertempat di Auditorium Gedung R. Ing. Soekonjono, lantai enam kampus, kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis memperkuat kapasitas dosen dalam menghadapi tantangan dunia riset dan pengabdian di era global.
Acara dibuka oleh Ketua LPPM Untag Surabaya, Aris Heri Andriawan, S.T., M.T., yang menegaskan pentingnya forum ini sebagai kelanjutan dari berbagai workshop dan pelatihan tahunan.
“Kami berharap kualitas proposal yang diajukan dosen di laman Basis Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian (BIMA) Kemdiktisaintek dapat terus meningkat. Ini krusial untuk mendukung raihan hibah dari pendanaan internal, eksternal, hingga internasional," ungkapnya.
Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA., juga memberikan apresiasi atas kehadiran Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dirjen Ristek Kemdiktisaintek, Prof. apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D.
"Sebagai kampus patriotisme, Untag Surabaya terus berkomitmen menjaga nilai-nilai nasionalisme melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian, di tengah dinamika krisis nilai kebangsaan," ujar Prof. Nugroho.
Dalam sesi utama, Prof. I Ketut Adnyana memaparkan peran strategis dosen sebagai motor penggerak inovasi dan perubahan sosial. Menurutnya, inovasi riset harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat saat ini sekaligus memprediksi tantangan 5 hingga 15 tahun mendatang.
"Inovasi yang berorientasi masa depan menjadi kunci dalam membangun bangsa yang berdaya saing global," tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan literasi dosen di bidang teknologi, sosial, budaya, ekonomi, dan digital. Literasi ini diharapkan mampu membentuk kesadaran kritis dan mendorong lahirnya solusi berbasis penelitian berkelanjutan.
"Perguruan tinggi dengan budaya akademik kuat dan dosen berdaya saing tinggi secara alami akan menarik minat mahasiswa. LPPM harus menjadi garda terdepan dalam menjaga mutu pendidikan tinggi," tambah Prof. Ketut.
Forum ini juga menghadirkan sesi diskusi interaktif mengenai: Strategi meningkatkan kualitas proposal riset di BIMA Kemdikbudristek, Peluang hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan Integrasi program nasional dalam pengembangan riset kampus
Diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai ide dan masukan konstruktif untuk memperkuat peran dosen sebagai pelaku utama inovasi.
Menutup rangkaian acara, Prof. Ketut mengajak para dosen Untag Surabaya untuk terus meningkatkan literasi dan sensitivitas terhadap berbagai persoalan bangsa.
"Literasi luas akan melahirkan kepekaan dan solusi nyata melalui penelitian serta pengabdian kepada masyarakat," tuturnya.
Melalui forum ini, Untag Surabaya menegaskan langkah strategis menuju klaster mandiri sekaligus memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, dosen, dan pemerintah dalam mendukung terwujudnya Asta Cita Nasional.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
