Nasrullah Aziz, perwakilan konsorsium Gandrung Tirta, menargetkan peningkatan praktik budidaya kopi berkelanjutan hingga 80%, serta produktivitas kopi naik 18% pada tahun pertama. Dengan itu, pendapatan petani diproyeksikan meningkat hingga 15%.
Kepala BAPPEDA Kabupaten Malang, Ir. Tomie Herawanto, MP., menyatakan dukungannya terhadap program Gandrung Tirta sebagai mitra strategis dalam mencapai target indeks ekonomi hijau sebesar 66,84% pada 2045.
“Pengembangan agribisnis harus menjamin keberlanjutan lingkungan dan SDM. Kami mengajak semua pihak berkolaborasi demi transformasi ekonomi hijau dan kesejahteraan masyarakat,” tegas Tomie.
Peluncuran Gandrung Tirta di Malang merupakan bagian akhir dari rangkaian implementasi program CCE 3.0 yang sebelumnya telah dilakukan di Magelang, Lombok Tengah, dan Belitung. Setiap lokasi menghadirkan solusi lokal berbeda, dari pertanian regeneratif hingga ekowisata dan budidaya ikan pascatambang.
GoTo Impact Foundation menargetkan bahwa dalam satu tahun ke depan, seluruh inisiatif ini dapat tumbuh secara mandiri dan berdampak luas bagi masyarakat.
“Ini adalah momen penting untuk menunjukkan bahwa kolaborasi, semangat gotong royong, dan teknologi bisa menjadi kekuatan perubahan. Kini saatnya kita Berani untuk Berdaya, melangkah lebih jauh dari pola lama yang menghambat kemajuan,” tutup Monica.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
